INILAHTASIK.COM | PT. YAMAHA Indonesia meresmikan kelas khusus Yamaha di SMK Al-Falah Tanjungjaya, Cibalanarik, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (13/12/2018) siang.
General Manager Service & Motor Sport PT YAMAHA Indonesia, Muhammad Abidin, mengatakan, peresmian merupakan salah satu bentuk nyata dari kerjasama dengan pihak sekolah.
Pasalnya, sejak tahun 2003 lalu, salah satu produsen kendaraan roda dua terbesar di dunia itu katanya memiliki program corporate sosial responcibility dengan memberikan donasi untuk SMK, khususnya pada jurusan otomotif.
Nantinya, kelas khusus Yamaha ini akan diikuti oleh para siswa jurusan otomotif yang sebelumnya sudah mengikuti proses seleksi terlebih dahulu.
“Jadi nanti setiap tahun ajaran baru, siswa yang masuk ke jurusan otomotif dan ingin masuk kelas khusus Yamaha akan diseleksi lagi. Mereka yang lulus, nantinya akan mendapat kurikulum khusus dari yamaha. Materinya full tentang dunia otomotif,” kata pria yang akrab disapa Abidin itu.
Ia menambahkan, selama ini PT yamaha sudah bekerja sama dengan kurang lebih 718 SMK di Indonesia. Dari 718 SMK itu, SMK yang mendapatkan predikat kelas khusus dengan Grade A hanya ada 49 sekolah saja. Salah satunya SMK Al-Falah.
“Makanya, SMK Al-Falah patut berbangga karena menjadi salah satu sekolah terbaik dengan predikat A. Yang lain kebanyakan baru Grade B atau bahkan C,” tambahnya.
Beberapa keuntungan lain yang bisa didapatkan siswa dalam kelas khusus Yamaha, sambung Abidin, siswa akan memiliki keterampilan lebih dalam mengenai dunia otomotif, khususnya yamaha, dibandingkan dengan siswa yang memilih jurusan otomotif reguler.
Selain itu, siswa yang masuk kedalam Kelas Khusus Yamaha juga nantinya dapat dengan mudah mencari pekerjaan sesuai dengan keahlianya. Pasalnya, PT Yamaha Indonesia akan memberikan sebuah sertifikat uji kompetensi khusus kepada setiap siswanya ketika mereka lulus dikemudian hari.
“Jadi dalam dunia mekanik ada tingkatanya. Ada mekanik dengan grade Bronze, Silver, dan Gold. Nah, siswa jurusan otomotif yang sudah lulus melalui Kelas Khusus Yamaha, akan langsung diberikan sertifikat Bronze, itu akan berpengaruh pada pertimbangan perusahaan otomotif yang kelak hendak dilamarnya, ” terangnya.
Kendati demikian, Abidin mengaku tidak terlalu merekomendasikan para siswa untuk menjadi seorang pekerja. Akan tetapi, ia selalu berharap para siswa yang masuk kedalam Kelas Khusus Yamaha itu bisa menjadi seorang wirausahawan yang mampu membuka lapangan pekerjaan baru.
“Kita harapkan mereka tidak jadi mekanik. Tetapi jadi pemilik dealee ataupun bengkel. Minimalnya mereka bisa mandiri dengan usaha sendiri. Atau, dalam istilahnya lebih baik jadi kepala cicak daripada jadi ekor buaya,” tandasnya. (Nif)
Discussion about this post