INILAHTASIK.COM | Program bantuan gerobak sampah yang digulirkan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya dikeluhkan warga. Keluhan tersebut salah satunya datang dari Ketua Kelompok Pengelola Sampah Gudang Runtah (Gurun) Melati Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang, Aep Saepulah.
Ia menyebut bahwa bantuan gerobak sampah yang direalisasikan selama ini tidak sesuai dengan kebutuhan. “Mubadzir,” ungkapnya, Jumat (23/08/2019) lalu. Ia menjelaskan, di RT 01 RW 04 atau tempat tinggalnya, volume sampah yang dihasilkan cukup banyak, namun sayangnya tak memiliki alat untuk mengangkut seperti gerobak sampah.
“Selama ini sampah dari rumah warga diangkut pakai alat seadanya berupa gerobak tangan atau sering disebut Arco yang biasa buat mengangkut pasir. Ini dilakukan dengan terpaksa, sebab tidak tak ada gerobak sampah yang memadai,” sambungnya.
Aep menilai, bantuan peralatan sampah yang diberikan oleh Pemerintah tidak memperhatikan kondisi lapangan dan kebutuhan warga di lingkungan. “Disini kita punya Kelompok Pengelola sampah yang berjalan bagus untuk kegiatan kebersihan lingkungan, namun ketika membutuhkan alat pengangkut sampah untuk memaksimalkan kegiatan tidak mendapat perhatian dari Pemda. Padahal sebelumnya sudah mengajukan dan berkoordinasi dengan camat, tapi nyatanya tidak dapat (gerobak sampah),” ujar Aep, yang juga selaku Ketua RT.
Kekesalannya terus memuncak ketika di lain tempat dirinya melihat bantuan gerobak sampah tidak bermanfaat. “Memang kita maklumi, masih banyak warga dan RW di wilayah Kota Tasik yang membutuhkan, tapi saya juga menyayangkan banyak bantuan gerobak sampah yang tersimpan di belakang rumah ketua RW yang tidak terpakai, padahal kita sangat memerlukannya,” keluhnya.
Sementara itu, katanya, Kelompok Pengelola Sampah Melati yang dikelolanya cukup berhasil dalam menjaga dan menciptakan lingkungan sehat dan banyak mendapatkan apresiasi juga penghargaan. “Kita sudah dapat penghargaan mulai dari Kepala Dinas LH, wali kota, gubernur, Dirjen Pengendalian Lingkungan Hidup RI, dan terakhir dari Bapak Menteri Lingkungan Hidup RI,” pungkasnya. (Da)
Discussion about this post