INILAHTASIK.COM | Untuk mempertahankan lahan pertanian dalam meningkatkan kualitas hasil produksi pertanian, Pemerintah Kota Tasikmalaya segera merancang aturan tentang penetapan lahan-lahan pertanian produktif tidak berubah fungsi.
Hal itu ditegaskan Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, saat pembinaan para pegawai Pertanian di Aula Pertemuan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Dan Perikanan Kota Tasikmalaya, jalan Leuwidahu Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jumat (03/01/2020).
Budi mengatakan, jika lahan-lahan hijau pertanian di Kota Tasik dibiarkan terus berkurang karena beralih fungsi, kedepannya hasil produksi pertanian bakal terus menurun karena petani tidak bisa bercocok tanam karena tidak ada lagi lahan. “Lahan pertanian terus menyempit alhasil produksi pertanian terus berkurang sehingga berdampak terhadap krisis pangan di daerah,” katanya..
“Kita akan fokus untuk mempertahankan lahan-lahan hijau yang produktif agar hasil-hasil pertanian tetap berkelanjutan, sekarang sedang dirancang mengenai aturan tentang pemanfaatan lahan-lahan pertanian hijau agar tidak beralih fungsi, berupa Perda dan atau tata ruang, dengan tujuan untuk antisipasi krisis pangan di Kota Tasikmalaya,” tutur Budi,
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi, menjelaskan bahwa saat ini lahan pertanian produktif di Kota Tasik tinggal 12.180 hektar yang tersebar di tiap wilayah, sementara Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B) yang sedang dipersiapkan sekitar 854 hektar.
“Lahan-lahan yang masuk dalam zona LP2B ini, tidak bisa diganggu atau beralih fungsi lagi karena nantinya ditetapkan dalam Perda,” ungkap Tedi. Ia menyebut, tahun 2020 targetnya meningkatkan produksi dan kualitas pertanian serta meningkatkan daya saing hasil pertanian Kota Tasikmalaya.
“Kita akan fasilitasi para pelaku petani, baik petani besar, kecil dan buruh tani agar hasil pertanian semakin meningkat sehingga berdampak terhadap kesejahteraan para petani,” ujar Tedi.
“Iya kita fokus untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian dan pangan dengan mengoptimalkan lahan-lahan pertanian produktif, irigasi harus berfungsi, jalan-jalan pertanian memadai, LP2B benar-benar di jaga, optimalkan depo dan pasar ikan dan outlet-outlet, intensifikasi dan pengelolaan managemen pertanian, diversifikasi pola pertanian, mitigasi dan teknologi pertanian yang benar-benar di maksimalkan,” pungkasnya. (Da)
Discussion about this post