INILAHTASIK.COM | Hari Pendidikan Nasional tahun ini mengambil tema Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan. Oleh karena itu, Menteri Pendidikan dan Kebuadayaan RI, Muhadjir Effendy, meminta semua pihak menjadikan Hardiknas sebagai momentum untuk merenungkan adanya kaitan erat antara pendidikan dan kebudayaan sebagaimana tercermin dalam ajaran, pemikiran, dan praktik pendidikan yang dilakukan oleh Ki Hadjar Dewantara.
Pernyataan tersebut dituangkan Mendikbud dalam lembar pidatonya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, saat menjadi Inspektur Upacara pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, di Halaman Setda Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (02/05/2018). Ade mengajak banyak pihak untuk menegok ke belakang melihat apa yang telah dikerjakan selama ini kgususnya dalam bidang pendidikan, yang kemudian harus bergegas melangkah ke depan demi menggapai cita-cita masa depan pendidikan nasional yang didambakan.
Dijelaskan dia, sesuai perundang-undangan yang menyebut bahwa dasar pendidikan nasional adalah Pancasila dan UU Dasar 1945 dan kebudayaan nasional merupakan akarnya, maka telah terjadi titik temu antara pendidikan dan kebudayaan. Selain itu, dengan disahkannya auran tentang Pemajuan Kebudayaan akan mempertegas posisi kebudayaan nasional sebagai ruh, pemberi hidup dan penyangga bangunan pendidikan nasional.
“Untuk itu, kita berkomitmen terus berikhtiar membangun pendidikan yang dihidupi dan disinari oleh kebudayaan nasional. Karena kita yakin kebudayaan yang maju akan membuat pendidikan kuat. Begitu pun sebaliknya” tegas Wabup. Ade menyebut, sejumlah hal yang menjadi keniscayaan pendidikan nasional, mulai dari peningkatan kapasitas, profesionalisme guru, hingga teknologi pembelajaran yang matakhir.
“Sehingga tidak bisa tidak, pendidikan harus menjadi urusan semua pihak. Bergandengan tangan, bahu-membahu, bersinergi memikul tanggung jawab bersama dalam menguatkan pendidikan,” sampainya. Menurutnya, selain pendidikan formal yang telah berhasil mendidik lebih dari 40 juta anak, pendidikan nonformal pun telah banyak memberikan andil dalam mencerdaskan bangsa.
“Untuk itu, pendidikan yang seimbang harus dilakukan oleh tiga jalur, yakni formal, nonformal, dan informal. Ketiganya diposisikan setara dan saling melengkapi. Masyarakat diberi kebebasan memilih, dan pemerintah memberikan perhatian besar dalam meningkatkan ketiga jalur itu,” paparnya, sembari berharap Indonesia menjadi bangsa adidaya busaya dengan pendidikan yang kuat. (Sp)
Discussion about this post