INILAHTASIK.COM | Lebih dari 10 truk pengakut sampah secara bergilir melakukan pembuangan sampah yang ada di pintu air sungai Ciloseh. Pembersihan dilakukan anggota TNI dalam rangka Hari Juang ke-74 bersama Polisi dan pemerintah setempat.
Sejumlah titik bantaran sungai tersebut nyaris dijadikan bak penampungan hingga telah menutup pintu air bendungan. Tumpukan sampah semakin nampak jelas, terlihat dari saluran air sudah mengering dan mengakibatkan sampah bau menyegat hingga menimbulkan berbagai penyakit yang bisa mengancam warga jika musim hujan tiba.
Komandan Kodim 0612 Tasikmalaya, Letkol Inf Imam Wicaksana, disela-sela pembersihan mengatakan, di pintu air bendungan aliran irigasi dan bantaran sungai Ciloseh terdapat tumpukan sampah plastik yang dibuang oleh masyarakat hingga menimbulkan bau menyengat.
“Saya prihatin dengan adanya sampah di aliran sungai irigasi ini, karena dapat menimbulkan berbagai penyakit serta banjir. Kemudian juga mengancam masyarakat yang berada di bantaran sungai. Akan tetapi, dalam rangka Hari Juang ke 74 ini, untuk mendorong warga supaya jangan dijadikan persoalan kembali,” katanya, Jumat (06/12/2019).
Dalam pembersihan bantaran sungai irigasi, Kodim menerjunkan 400 orang berikut dari Denpom Tasikmalaya, Polresta Tasikmalaya, BPBD, Tagana, Generasi Muda FKPPI, Forum Relawan Bencana Tasikmalaya (FRBT), AMS, Damkar, Satpol PP serta instansi lainnya.
Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat Wilayah Sungai Citanduy, Uuh Suparman, mengungkapkan, menghadapi musim penghujan penanganan sampah harus tetap dilakukan supaya tidak terjadi bencana. Karena,lanjut ia, musim hujan bisa berdampak menimbulkan bencana dan merugikan warga terutama di bantaran sungai.
“Kita masih terus berupaya menyosialisasikan kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah sembarang di saluran Sungai Cimulu. Karena, memasuki musim hujan biasanya berdampak terjadinya berbagai bencana, contohnya meluapnya air sungai dan sampah plastik juga dapat menyebabkan penyumbatan,” pungkasnya. (Amas)
Discussion about this post