INILAHTASIK.COM | Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Santana Mekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya pada Jumat (28/02/2020), menyebabkan jembatan penghubung antar desa terputus dan ratusan warga terisolir.
Bedasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, setidaknya terdapat 170 kepala keluarga (KK) yang terisolasi.
Komando Distrik Militer (Kodim) 0612/Tasikmalaya bersama BPBD membangun jembatan darurat di sekitar lokasi kejadian untuk membuka akses yang terputus.
Dandim 0612/Tasikmalaya, Letkol Inf Imam Wicaksana mengatakan, fokus penanganan saat ini adalah membuka akses jalan warga dan anak sekolah yang terisolasi.
“Jembatan darurat telah terbangun, Namun belum maksimal digunakan karena jembatan yang ada terputus dan warga terisolir,” katanya saat ditemui di lokasi.
Ia menambahkan, TNI juga akan mengumpulkan informasi terkait prakiraan cuaca dan keadaan tanah di sekitar lokasi. Jika warga yang terisolasi berada dalam zona merah rawan bencana, pihaknya akan melakukan evakuasi.
Namun, jika kondisi warga yang terisolasi dalam keadaan aman, jembatan akan difungsikan untuk mengantar logistik.
Sementara untuk pencarian korban hilang, menurutnya, TNI masih akan menunggu situasi kondusif. Sebab, berdasarkan pemantauan di lokasi, masih terdapat pergeseran tanah dan berpotensi longsor susulan.
“Kita akan seusaikan pencarian korban dilakukan hari ini atau besok, karena sekarang mulai gerimis terjadi kemungkinan pergeseran tanah lagi. Prinsipnya mencari korban tanpa menimbulkan korban,” tutur Dandim.
“Sebelumnya, satu orang warga atasnama Didi (63) dilaporkan hilang saat longsor terjadi Jumat pagi. Diduga korban tertimbun material longsor,” pungkasnya. (Amas)
Discussion about this post