INILAHTASIK.COM | Upaya sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Transparency Institute Tasikmalaya menyuarakan agar Wali Kota H Budi Budiman mundur dari jabatannya terus berlanjut. Setelah sebelumnya beberapa kali melakukan aksi, Jum’at (02/08/2019) siang, mereka kembali menggelar aksi yang sama di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya.
Massa aksi yang jumlahnya belasan orang tersebut datang bertelanjang dada dan membawa serta sejumlah spanduk bertuliskan “Kami dukung KPK Tangkap Budi Budiman”.
Selama melakukan aksi didepan gedung DPRD, tak satu pun anggota Dewan mau menemui pendemo. Setelah hampir kurang lebih satu jam melakukan aksi, massa melanjutkan aksinya dengan cara merebahkan diri berselimutkan spanduk dengan mulut ditutup lakban.
Koordinator aksi, Ryan Septian mengatakan, kedatangan mereka ke gedung dewan guna menyuarakan aspirasi kami yaitu mendesak Wali Kota agar mundur dari jabatannya karena tersangkut kasus hukum dan menjadi tersangka suap oleh KPK. “Kami mendesak DPRD untuk menggunakan hak interpelasinya untuk memanggil Wali Kota mengenai kondisi pemkot seperti apa pasca ditetapkan tersangka,” tegasnya.
Mendesak Budi Budiman bersikap ksatria untuk mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota dan fokus pada proses hukum yang tengah dijalaninya. “Tapi kami malah mendengar kabar bahwa Wali Kota berencana melakukan rotasi mutasi jabatan di dalam tubuh pemkot, padahal menurut aturan kepala daerah yang tersangkut kasus hukum tidak diperkenankan untuk itu,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, pihaknya dalam hal ini TI akan terus melakukan aksi desakan serupa setiap minggunya hingga wali Kota benar-benar mundur. Juga akan mendorong dan mendesak Kemendagri untuk segera menonaktifkan Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman. “Kami tidak ingin Kota Santri dipimpin tersangka KPK,” ujarnya.
Merasa aksinya tersebut tidak mendapat tanggapan dari pihak DPRD, setelah lebih dari dua jam melakukan aksi, massa aksi ahirnya membubarkan diri dan melanjutkan aksinya ke Balai Kota Tasikmalaya. (Pid)
Discussion about this post