INILAHTASIK.COM | Jelang memasuki kalender pendidikan tahun ajaran baru 2020/2021 yang dimulai Senin tanggal 13 Juli 2020, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya belum memberikan lampu hijau bagi pihak sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan tatap muka di kelas.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi, mengatakan, sampai saat ini, pihaknya masih menunggu regulasi yang jelas dari Pemerintah pusat terkait pola penyelenggaraan pendidikan ajaran baru 2020/2021 di jenjang SD dan SLTP.
“Kita masih menunggu intruksi dari Kementerian Pendidikan, bagaimana pola dan mekanisme penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran baru sekarang di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir sampai detik ini,” ungkap Budiaman, Jumat (10/07/2020).
Sebenarnya, kata Budiaman, pihaknya terus menunggu regulasi dan juklak juknis pelaksanaan tahun ajaran baru dari Pemerintah Pusat, namun sampai hari ini belum ada kejelasan dan ketegasan. “Muda-mudahan regulasinya secepatnya terbit agar kita di daerah dapat mempersiapkan sistem pembelajaran,” sambungnya.
Dikatakannya, berdasarkan keputusan dari Pemerintah, hanya daerah yang masuk zona hijau Covid-19 yang diijinkan untuk menyelenggarakan pendidikan ajaran baru dengan sistem tatap muka di kelas.
“Kita ketahui, Kota Tasik saat ini masih status zona biru Covid-19, sehingga kita masih berhati-hati dan berpikir matang-matan untuk mengambil kebijakan melaksanakan KBM dengan tatap muka,” ujar Budiaman.
Ia pun menjelaskan, belum adanya kejelasan regulasi dari Pemerintah Pusat sehingga belum bisa mengambil keputusan menyambut ajaran baru. “Walau demikian, kita tetap mempersiapkan beberapa alternatif kalau memang nanti diijinkan untuk menyelenggarakan KBM, bisa tatap muka terbatas dan atau memang sistem daring penuh, dan itu tergantung kemampuan dan fasilitas sekolah,” terangnya.
Pihak sekolah sejauh ini sebenarnya sudah siap menyambut tahun ajaran baru, dan hanya tinggal menunggu intruksi dari pusat. “Kita sudah mengecek ke beberapa sekolah, mereka sudah mempersiapkan diri untuk menyambut pola pembelajaran di tahun ajaran baru di tengah wabah pandemi Covid-19, sekolah sudah melengkapi sarana protokol kesehatan seperti hand sanitizer, tempat cuci tangan portable, meja dan kursi belajar sudah disusun dengan berjarak, persediaan masker termasuk mempersiapkan cairan disinfektan,” ucapnya.
Budiaman mengaku, Pemerintah harus berhati-hati dalam mengambil keputusan saat wabah pandemi ini agar generasi bangsa tidak pergi sia-sia karena pandemi sehingga harus dipertimbangkan matang-matang. “Kita harus berhati-hati untuk memasuki tahun ajaran baru, pasalnya pandemi virus corona sampai sekarang belum berakhir dan aman, iya kita tidak akan memaksakan siswa harus belajar di sekolah,” pungkasnya. (Seda)
Discussion about this post