INILAHTASIK.COM | Dalam beberapa bulan terakhir, peristiwa pohon tumbang di Kota Tasikmalaya kerap terjadi, bahkan sampai merenggut korban jiwa. Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sebagian besar pohon yang ada kondisinya memprihatinkan dan berpontensi tumbang.
Untuk itu, perlu penanganan serius dari semua pihak, sesuai dengan wilayah kerja dimana pohon tersebut berada.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, H. Ucu Anwar Surahman saat ditemui di kantornya, Selasa (18/02/2020) menjelaskan, di musim hujan seperti saat ini diprediksi banyak menimbulkan potensi bencana Hidrometrologis.
“Yang masih bisa kita amati, seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung, petir, dan lainnya. Namun, ada satu yang tidak bisa kita amati, yakni bencana Geologis. Hal ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat bahwa penanganan bencana ini merupakan tanggungjawab bersama, dan mari kita amati bersama,” ungkapnya.
Mengingat potensi hujan yang turun belakangan ini, intensitasnya cukup lebat. Pihaknya pun menghimbau masyarakat ketika hujan deras terutama disertai angin untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, dan hindari berteduh dibawah pohon, karena sebagian besar pohon yang ada saat ini kondisinya banyak sudah tua, lapuk, kurang pemeliharaan, dan perlu peremajaan sehingga rawan tumbang,” kata Ucu.
Ia menegaskan bahwa pihaknya dapat memetakan sesuai dengan wilayah kerja instansi terkait, ada Dinas PUPR Propinsi, jalan nasional, dan ada yang menjadi wilayah kerja Perawaskim Kota Tasik.
“Kami sudah melakukan identifikasi, mana pohon yang harus dipelihara, ditebang, diremajakan, dan mana pohon yang sudah dipangkas. Dari jumlah pohon yang ada, sebagian besar rawan tumbang. Atas kondisi tersebut, tentu, kita juga tidak ingin menyalahkan salah satu institusi,” sebutnya.
Untuk melakukan pemeliharaan, peremajaan, dan lainnya, lanjut Ucu, membutuhkan anggaran karena BPBD tidak memiliki anggaran untuk hal tersebut. “Namun dengan semangat dan tekad yang kuat, demi keselamatan warga, kami lakukan itu semua,” tambahnya.
Ucu berharap, stakeholder lain, baik Dinas Perawaskim, Dinas LH, PUPR Propinsi, dan Nasional, turut memikirkan persoalan yang dihadapi saat ini.
Ia menyebut, sekarang ini sedikitnya ada 40-50 pohon yang memerlukan penanganan khusus, salah satunya berada diseoanjang Jalan Nasional Letjen Ibrahim Ajie Indihiang, banyak pohon yang diselimuti oleh benalu.
Sebetulnya, sambung Ucu, pohon tersebut masih dapat tumbuh dengan baik jika dibiarkan begitu saja. “Kalau tidak dirawat tentu akan mempercepat pengeroposan pada pohon. Maka dari itu, perlu perhatian serius dari semua pihak terkait guna menyikapi permasalahan ini,” tandasnya. (Pid)
Discussion about this post