INILAHTASIK.COM | Sekilas tentang pembacaan puisi yang ada di Tasik, beberapa penyair muda dan kelompok sosial lainnya membuat agenda bertajuk “Satu Jam Sastra”.
Acara ini dicetuskan pertama kali oleh beberapa kelompok dari berbagai sanggar di Kota Tasikmalaya, saoah satunya Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) yang digawangi oleh Indra (Kang Orok), Sahaya Santaya, dan lain-lain.
Abdul Jalal, salah satu penyair muda Tasikmalaya, mengungkapkan, acara tersebut rutin digelar setiap bulannya dengan sederhana.
“Adapun kegiatannya yakni seperti pembacaan puisi, biasanya, bincang-bincang hangat mengenai sastra, tidak hanya puisi melainkan banyak hal mengenai seni secara umum,” ungkapnya kepada media, Sabtu (11/08/2018).
Jalal menambahkan, agenda baru Satu Jam Sastra ini juga pernah mengundang penyair-penyair yang pernah tinggal di Kota Tasikmalaya untuk menulis sebuah buku kumpulan puisi (antologi puisi) sejak bulan Juni hingga Juli 2018.
“Buku kumpulan puisi tersebut akan di-launching pada akhir bulan Agustus ini,” tambahnya.
Sementara, Kang Orok mengatakan, agendanya sangat menarik dan banyak menghasilkan kreativitas anak muda di Kota Tasikmalaya.
“Berawal dari segelintir orang yang tetap konsisten dan terus menerus, mereka mengaharapkan adanya bibit-bibit baru yang lahir di Taman Kota Tasikmalaya sebagai tempat/kantung seni itu. Juga, bukan sekadar harapan, realisasinyapun benar-benar dilaksanakan,” terangnya.
Ia melanjutkan, minggu depan dirinya akan mengadakan acara “Mendadak Akademis”. “Yah, agenda baru di “Satu Jam Sastra”. Penggennya, sih, orang-orang baca puisi dan tempatnya di pos polisi. Biar lebih seru, kita pakai bahasa intelek. Sesuai judulnya,” tambahnya.
Menurutnya, seperti itulah Satu Jam Sastra. Keinginan dan realisasinya sesuai dan teraplikasi. Bahkan, kemungkinan besar komunitas ini akan menjadi besar, jika terus-menerus digencarkan.
Untuk diketahui, Kota Tasik memang banyak memiliki penyair-penyair hebat seperti Kang Acep Zam Zam Noor, Kang Tatang Fahat, Kang Bode Riswandi, dan banyak lagi. Namun, apakah semua itu akan bisa dilanjutkan oleh generasi muda di zamannya? Jawabannya ada di Satu Jam Sastra ini. (Sopyan)
Discussion about this post