INILAHTASIK.COM | Sadio Mane striker Liverpool yang mencetak satu-satunya gol ke gawang Real Madrid pada final Liga Champions tadi malam adalah seorang muslim yang taat.
Mane lahir dan besar di sebuah desa kecil, Bambali, jauh di selatan Senegal. Sadio Mane adalah anak dari seorang imam masjid setempat.
Sebelum bergabung dengan Liverpool pada tahun 2016, Mane adalah pemain Southampton. Bersama dengan Mohammad Salah dan Roberto Firmino, dia menjadi striker yang tajam dan ditakuti lawan-lawanya. Kecepatan dan insting mencetak golnya menjadikannya pemain tak tergantikan di squad Liverpool.
Kesuksesan yang diraihnya bersama Liverpool tidak menjadikannya lupa daratan dan tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim, yaitu sholat lima waktu.
“Aku tidak akan menyentuh alkohol,” kata Mane. “Agama sangat penting bagiku. Aku menghormati aturan Islam dan salat lima waktu setiap hari.”
“Aku dibesarkan dengan benar dan cara yang benar. Orangtua ku sangat bangga dengan fakta aku adalah seorang pesepak bola profesional,” ucap Mane.
Mane dikabarkan menyumbang hartanya untuk pembangunan masjid di Bambali, dimananya ayahnya menjadi imam di masjid tersebut.
Selain itu, Mane juga berencana menyumbang untuk pembangunan di wilayah Bambali dan memulai sejumlah proyek untuk membantu masyarakat lokal.
“Salah satu hal yang mendorongku dalam hidup sejak masih remaja adalah ingin memberikan sesuatu khusus bagi kampungku. Aku sedang berdiskusi dengan rekan-rekan di Senegal. Aku masih muda sekarang, tapi mudah-mudahan akan segera terlaksana,” tutupnya.
Discussion about this post