INILAHTASIK.COM | Ratusan Kepala keluarga (KK) di Kelularah Ciakar, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya mengalami krisis air bersih setiap kali menghadapi musim kemarau.
Krisis air tersebut terus dialami setiap tahunnya, sehingga tak bisa memenuhi kebutuhan hidup untuk mandi, menyuci dan kakus.
Tokoh Masyarakat Ciakar, Saefulmilah, Minggu (20/12/2020) mengatakan, secara geografis wilayah Ciakar berada di lereng pegunungan sedikit miring. “Jadi kalau tidak turun hujan selama 2 atau 3 hari saja, sumur warga sudah kering dan sulit mendapatkan air bersih,” jelasnya.
Menurutnya, dibutuhkan solusi untuk mengantisipasi agar krisis air bersih tidak terus terjadi hingga memberatkan warga, Ia berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah daerah untuk bekerjasama dalam mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi agar kedepannya warga Ciakar tidak lagi mengalami krisis air jika di musim kemarau.
Saefulmilah menyebut, saat warga mengalami krisis air, sebagiannya meminta bantuan ke pihak-pihak yang bersedia membagikan air bersih. “Saat kemarau dan susah air sebagain warga meminta bantuan, baik kepada relawan maupun ke Pemda,” terangnya.
Sementara itu, Perwakilan Ikatan Pensiunan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (IPPU) Provinsi Jawa Barat, Dadan Sukandar Wiradisastra mengungkapkan bahwa krisis air bersih yang terus dialami warga Ciakar harus diperhatikan.
“Agar mereka tidak kesulitan lagi mendapatkan air. Memang acap kali jika kemarau datang, banyak wilayah yang warganya kesulitan air bersih, namun hal ini bisa diatasi dan harus ada solusinya,” tegas Dadan.
Dikatakannya, IPPU Perwakilan Provinsi Jabar berkewajiban membantu masyarakat yang sedang dihadapkan masalah infrastruktur seperti air bersih, sanitasi, masalah lingkungan dan kegiatan keciptakaryaan lainnya.
“Kami siap menampung aspirasi sekaligus membantu dan memfasilitasi warga Ciakar, agar tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih di saat menghadapi musim kemarau,” ujarnya.
Ia berpendapat bahwa permasalahan krisis air bersih di wilayah Ciakar Kota Tasik wajib mendapat perhatian serius lantara sudah bertahun-tahun masih belum ada solusinya bagi masyarakat setempat. “Masih sangat minim perhatian dari Pemda untuk mengatasi permasalahan yang sudah bertahun-tahun tersebut,” sebutnya.
Dadan melanjutkan, secara umum di Kota Tasikmalaya khususnya di wilayah selatan seperti Tamansari, Cibeureum dan Purbaratu tanahnya kurang resapan air. “Di wilayah ini diakui memang sumber mata airnya sedikit, bahkan tidak ada dan hanya mengandalkan air hujan sehingga jika tidak hujan dua atau tuga hari, sumur warga cepat kering,” tandasnya. (Seda)
Discussion about this post