INILAHTASIK.COM | Warga Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya bernama Moch Rizaldi (40), pulang ke kampung halaman bersama ayahnya setelah satu bulan berada di Kota Bandung.
Dari Bandung, ia naik travel kendaraan Toyota Hiace yang hanya diisi lima penumpang. Demikian katanya, Kamis (14/05/2020). Ia menyebut bahwa kepulangannya itu menggunakan travel lantaran angkutan umum tidak ada.
“Ongkosnya terbilang normal, Rp 120 ribu per orang. Travel itu angkutan resmi yang bisa mengangkut maksimal 10 orang penumpang, karena kebijakan harus berkurang jadinya hanya mengangkut 5 penumpang,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, di mobil yang ia tumpangi sangat sepi karena yang ada hanya ia dan ayahnya saja. “Pokoknya di dalam ada lima orang penumpang termasuk sopir,” ujarnya.
Dalam perjalanan dari Bandung, ia berangkat hari Rabu (13/05), sekira pukul 15.00 WIB. Travel itu berjalan melintas melalui jalan utama, melintasi Nagrek, Malangbong, Limbangan, Bandrek, Gentong, hingga sampai di Tasikmalaya.
Perjalanan berjalan lancar. Sekira pukul 17.30 WIB travel itu sampai Kota Tasikmalaya. Menurutnya, sepanjang perjalanan dari Bandung ke Tasik tak sekalipun diberhentikan oleh petugas selama perjalanan.
Padahal. pulang ke Tasikmalaya masih dalam waktu pemberlakuan PSBB. “Ko aneh, kenapa tidak diperiksa sama sekali. Di Nagrek, Malangbong, Gentong, tak diberhentikan. Padahal saya sudah siapkan surat-surat,” ucapnya.
Surat yang disiapkan Rizaldi seperti surat keterangan sehat dari Puskesmas dan Polsek di Bandung. Namun, ternyata itu sia-sia karena selama perjalanan pulang tak diperiksa sama sekali.
Rizaldi memang tak seperti pemudik lain yang ingin pulang ke kampung halamannya lantaran tak ada pekerjaan selama pandemi Covid-19 di kota. Setelah pengobatan selesai, ia kembali ke rumahnya di Kota Tasikmalaya.
Meski berasal dari daerah zona merah Covid-19, saat kembali ke Tasikmalaya Rizaldi tak diperiksa oleh petugas. “Percuma saya buat surat keterangan,” tegasnya. (Amas)
Discussion about this post