INILAHTASIK.COM | Banyak beberapa kejadian yang timbul diakibatkan sampah yang memang bisa dirasakan oleh masyarakat Kota Tasikmalaya, salah satunya bau menyengat yang ditimbulkan akibat banyak sampah berserakan di jalan.
Hal itu terjadi lantaran Dinas Lingkungan Hidup sebagai motor penggerak tidak maksimal dalam melakukan penanganan sampah.
Seharusnya dinas tersebut bisa lebih serius dalam hal pengelolaan sampah yang sebenarnya bisa menjadi nilai rupiah ketika dikelola dengan benar, dan juga harus bisa memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
Demikian ungkap salah satu Pengurus PC PMII Kota Tasikmalaya. Tedi Rahmat, Senin 31 Mei 2021. Menurutnya, program yang dijalankan jangan hanya dijadikan kiasan dan syarat saja ketika pembentukan bank sampah yang sistemnya tidak bekerja secara masif ke ranah masyarakat ditandani dengan pengelolan Dinas LH yang tidak bekerja maksimal.
“Seharusnya Dinas LH punya konsep dan gagasan ketika pembentukan bank sampah itu sendiri, dan pada dasarnya masyarakatlah yang dirugikan ketika penangan bank sampah ini tidak serius. Dinas LH hanya mementingkan kerangka saja dalam pembuatan bank sampah, tidak mementingkan kerja nyata dalam pengelolannya,” tegas Tedi.
Ia menyebut bahwa urusan sampah merupakan tugas dan kewajiban Dinas LH, maka konsep yang dibangun harus terstruktur, masif sampai ke akar rumput di bawah.
“Ini perlu dievaluasi oleh Plt. Wali kota juga DPRD Kota Tasik terkait sampah yang memang cara menyelesaiannya tidak jelas,” katanya.
Apalagi, lanjut Tedi, semuanya sudah diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun 2012, soal pembentukan dan pelaksanan bank sampah.
“Kalau pun Dinas LH tidak menjalankan aturan tersebut, maka sanksi administrasilah yang mereka langgar,” tambahnya.
Ditegaskan Tedi, seharusnya aturan menteri tersebut diterapakan dan dilaksanakan untuk pembentukan bank sampah agar dapat meminimalisir dampak dari sampah itu sendiri, dan bank sampah bisa menjadi pilihan masyarakat dalam menjalankan pola hidup sehat bebas dari sampah yang berdampak pada kesehatan terlebih saat ini sedang dilanda pandemi Covid-19. **
Discussion about this post