INILAHTASIK.COM | Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya, H. Muhammad Yusuf memimpin langsung kegiatan rapat koordinasi upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bukan Pajak Daerah, di aula Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Selasa (17/11/2020).
“Tadi kita evaluasi terkait dengan target pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah, mengingat waktunya tinggal sebentar lagi. Masih ada beberapa ayat terutama retribusi, yang perlu digenjot hingga akhir tahun ini.,” ungkapnya usai memimpin rakor.
Ia mengaku mengapresiasi terkait capaian pajak lantaran hampir semua ayat pajak targetnya sudah terlampaui atau melebihi. Yusuf menegaskan masih ada waktu sekitar satu setengah bulan untuk lebih dioptimalkan. Namun soal retribusi, ada beberapa ayat yang dirasakannya sulit untuk mencapai target.
Ia mencontohkan seperti halnya retribusi parkir badan jalan. Meski di perubahan anggaran targetnya sudah diturunkan, tapi tetap saja sulit terpenuhi. “Namun kita akan berusaha disisa waktu yang ada, meski kita sendiri tidak yakin bisa tercapai,” ucapnya.
“Ihwal kenapa retribusi parkir ini bisa meleset dari target, pada proses penetapan target awal tidak berdasarkan pada potensi yang ada, jadi tidak dihitung dulu berapa potensinya. Oleh sebab itu saya sudah perintahkan, ke depan penetapan target pada ayat retribusi ini harus berdasarkan hasil hitung potensi yang ada. Kalau potensinya sudah habis, mentok sampai 100 persen, ini kan sulit untuk ditingkatkan, karena potensinya sudah tidak ada,” tuturnya.
Pihaknya pun meminta dinas atau SKPD yang mengelola retribusi membuat data potensi. Kalau pontensinya sudah habis, tidak ada jalan keluar terkecuali dengan menaikan tarif.
“Berbicara target pendapatan, tiap tahun targetnya terus naik. Tidak pernah turun. Maka untuk menutupi target tersebut, salah satu jalan keluarnya dilakukan penyesuaian tarif, tentu dengan kajian terlebih dahulu,” katanya.
Selain itu, lanjut Yusuf, ada beberapa ayat retribusi lain yang capaiannya masih dibawah 100 persen. “Di sisa waktu ini kita akan upayakan capaian targetnya, mudah-mudahan semuanya lancar,” harapnya.
Ia menyebut alasan sangat konsen terhadap capaian pendapatan, karena berkaitan dengan rencana belanja yang sudah ditetapkan yang secara otomatis harus dikejar agar rencana belanja yang sudah ditetapkan bisa tertutupi.
“Kalau pendapatan tidak tercapai, otomatis belanja kegiatan akan sedikit kerepotan, dan tidak menutup kemungkinan ada belanja kegiatan yang terbengkalai. Tapi kita tetap optimis, mengingat ada kelebihan capaian pendapatan dari pajak, mudah-mudahan bisa menutupi kekurangan itu. Hasil penghitungan sementara, kelebihan capaian dari pajak sebesar Rp 6 Miliar, bisa digunakan untuk menutup belanja kegiatan yang belum terkaper anggaran,” pungkasnya. (Pid)
Discussion about this post