INILAHTASIK.COM | Panitia Pengawasan Pemilu Kabupaten Tasikmalaya akan menyelidika dan mengusut tuntas temuan dugaan pelanggaran Pilkada dalam event peringatan momen letusan Galunggung ke-36, Sabtu (28/4/2018) lalu.
Pasalnya saat itu, sepanjang jalan menuju dan di dalam kawasan wisata Galunggung dipenuhi spanduk dan baligo pasangan Cagub dan Wagub Jabar nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum.
Ketua Panwaslu Kabupaten Tasikmalaya, Dodi Djuanda mengatakan pihaknya telah menerima laporan dugaan pelanggaran tersebut dari Panwascam Sukaratu. Panwaslu Kabupaten Tasik bakal menelusuri lebih lanjut temuan tersebut.
“Itu menjadi temuan dan akan ditembuskan ke KPU untuk ditindaklanjuti dan ditertibkan, karena itu sudah melanggar terkait dengan pemasangan alat peraga,” kata Dodi kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Senin (30/4/2018) siang.
Berdasarkan pantauan di lapangan, saat itu spanduk Rindu terpasang sejak dari kawasan Kantor Desa Linggajati hingga areal Cipanas Galunggung sepanjang sekitar 2,6 kilometer. Jalan tersebut digunakan oleh peserta gerak jalan sehat yang menjadi bagian dari gelaran peringatan. Puluhan spanduk dan baligo Rindu terlihat mencolok. Tak ada satu pun spanduk paslon lain yang terlihat.
Persis di bagian sebelah kanan gerbang masuk, terdapat baligo berukuran sekitar 2,5×2 meter. Tak cuma di sepanjang jalan, di bagian dalam selepas melewati gerbang tiket masuk Galunggung, beberapa spanduk Rindu juga ditemukan.
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umun nomor 4 tahun 2017 tentang kampanye disebutkan jumlah alat peraga kampanya setiap desa dibatasi maksimal dua buah spanduk. Namun dalam kegiatan peringatan letusan Galunggun yang diselenggarakan pemerintah daerah, jumlah spanduk yang ditemukan mencapai puluhan.
“Itu (ada atau tidaknya keterlibatan pemerintah) sedang ditelusuri. Kami jiga harus menelusuri apakah pemerintah daerah yang buat atau tidak. Yang penting pemasangan alat peraga itu menyalahi aturan,” katanya.
Sebelumya, Ketua Tim Media dan Eksternal 2 DM Kabupaten Tasik, Fahmi Muzakki yang hadir dalam momen peringatan letusan Gakunggung mengatakan, dirinya menduga adanya aroma penggiringan massa di balik masifnya APK Rindu di sepanjang jalan menuju Galunggung saat gelaran pemerintah diselenggarakan.
“Ini saya berpikir ada penggiringan, baik itu opini ataupun penggiringan massa. Saya menyayangkan sikap yang seolah terjadi pembiaran oleh Gakkumdu ataupun oleh Panwas, sehingga ini terjadi, seolah-olah ada politisasi yang serius,” kata Fahmi di Galunggung. (Spy)
Discussion about this post