INILAHTASIK.COM | Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya mengadakan konferensi pers dengan sejumlah media di lantai 2 Gedung Bank Indonesia, Selasa (31/12/2019). Kepala Kpw BI Tasikmalaya, Heru Saptaji menyampaikan bahwa hasil Survei Konsumen (SK) di wilayah Kota Tasikmalaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada Desember 2019 mengindikasikan optimisme konsumen menguat.
“Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2019 yang meningkat menjadi 127,0, dari IKK pada bulan sebelumnya sebesar 121,8. Peningkatan optimisme konsumen terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran,” imbuhnya
Menurutnya, optimisme konsumen yang menguat didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi perekonomian saat ini dan mendatang. Hal tersebut ditopang oleh membaiknya persepsi terhadap penghasilan sekarang, ketersediaan lapangan kerja dan pembelian barang tahan lama (durable goods).
Salah satu faktor pendorong meningkatnya angka indeks tersebut adalah momen liburan akhir tahun, hari raya natal dan tahun baru, dimana konsumsi masyarakat yang cenderung meningkat sehingga mendorong kenaikan pendapatan masyarakat secara umum.
Sehingga, katanya, hasil survei mengindikasikan tekanan kenaikan harga yang sedikit meningkat pada 3 bulan mendatang (Maret 2020), responden menilai bahwa kenaikan tersebut didorong oleh kenaikan harga pada peralatan rumah tangga.
Sementara itu, lanjut Heru, Indeks Ekspektasi Harga 6 bulan mendatang (Juni 2020) diperkirakan mengalami penurunan yang ditopang oleh ekspektasi penurunan harga pada komoditas makanan, peralatan rumah tangga, perumahan dan jasa.
Bahkan, penurunan harga ini diperkirakan seiring kembali normalnya konsumsi masyarakat setelah bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Dari sisi keuangan, rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tercatat meningkat menjadi 83,5% seiring dengan momen akhir tahun yang secara historis mengalami peningkatan.
“Mudah-mudahan ke depan masyarakat optimis bahwa kondisi usaha masih diekspektasikan mengalami peningkatan dengan level indeks mencapai 137,1. Sejalan dengan kondisi tersebut, optimisme masyarakat terhadap kondisi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja juga berada di level yang optimis, masing-masing mencapai 130,0 dan 130,7,” pungkasnya. (Amas)
Discussion about this post