INILAHTASIK.COM | Terlihat seperti tak pernah ada raut kesedihan di wajah Aceng siang itu, Selasa (14/04/2020). Ia berprofesi sebagai penarik becak, saat yang lain banyak beralih menjadi becak motor, dirinya masih menggunakan becak yang diayuh.
“Masih digoes abdi mah (masih diayuh saya mah),” ungkap Aceng sambil melempar senyum. Laki-laki raruh baya asal Cibeureum Kota Tasikmalaya ini mengaku sudah 50 tahun menjadi penarik becak.
Dalam sehari, ia menyebut, jumlah penumpang yang memanfaatkan jasa dirinya tidak menentu. Meskipun ia mangkal berpindah dari satu tempat ketempat yang lain, paling besar ia hanya mendapat uang sebesar Rp 60 ribu saja.
“Paling ageung di hari-hari biasa mah aya 60 rebuan (paling besar di hari-hari biasa ada 60 ribu)” sahutnya. Aceng menambah daftar pekerja harian yang merasakan dampak pandemi covid-19, ia cukup kesulitan memenuhi kebutuhan pangan, hal itu ia utarakan saat ditemui dalam kegiatan Operasi Makan Gratis (OMG) yang digelar ACT Tasikmalaya.
Dengan langkah penuh semangat, ia menuliskan namanya didaftar kehadiran para penerima manfaat OMG. Meskipun bercerita tentang kesulitan dan kesedihan, ia tetap melempar senyum seolah memberikan sinyal bahwa ke-optimisan untuk tetap berjuang demi keluarga itu masih ada.
Siang itu, ia menyampaikan dan bercerita, bahwa hari ini sudah menunjukan pukul 13.40 WIB, namun ia baru mendapatkan uang dari hasil menarik beca sebesar Rp 5 ribu.
“Nyaeta dugi siang ayeuna teh mung kenging lima rebu, eta ge bade diangge tuang teh ngemut deui, lima rebu cekap naon, sareng kumaha kangge nu dibumi (iya sampe siang ini baru dapet lima ribu itu juga mau dipake makan tapi mikir lagi, bisa dipake makan sama apa, dan gimana buat yang di rumah),” tambah Aceng.
Operasi Makan Gartis dengan membagi makanan siap santap digelar ACT Tasikmalaya kerjasama dengan salah satu warung nasi yang berada di Jalan Panyerutan, setidaknya bisa mengobati rasa lapar dan kebingunan Aceng dalam memenuhi kebutuhan pangannya di hari itu.
Ia pun berharap semoga keadaan kembali normal sehingga ia bisa bekerja seperti biasanya, dengan suara lirih. “Alhamdulillah kenging ieu tuangeun, bade teras di tuang wae da kaleresan teu acan tuang, haturnuhun pisan kanu parantos maparin, mudah-mudahan sadaya enggal normal sapertos biasa (Alhamdulillah dapat makanan ini, mau langsung di makan aja, karena kebetulan belum makan, terimakasih banyak kepada yang sudah memberi ini, mudah-mudahan semua segera kembali seperti biasa),” tandasnya. (Pid)
Discussion about this post