INILAHTASIK.COM | Antusiasme santri dalam menghadiri dan mengikuti kegiatan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-3 tahun 2018 yang dipusatkan di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Senin (22/10/2018), dinilai positif khususnya oleh Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya dari Fraksi PID-P, Muslim.
Dia memandang bahwa kehadiran santri dari berbagai pondok pesantren yang dianggapnya sangat luar biasa itu sangat butuh perhatian dari pemerintah. Selain infrastruktur ponpes, juga paling utama mengembangkan segi ekonominya. “Menyusul program dari Gubernur Jabar (Ridwan Kamil) pernah mengatakan bahwa di setiap pesantren harus ada semacam minimarket,” terang Muslim.
Menurut ia, program tersebut bisa mengurangi angka pengangguran dan tingkat kemiskinan di Kota Tasikmalaya. “Bayangkan saja, di daerah ini sedikitnya ada 260 lebih ponpes, jika di masing-masingnya ada minimarket dan mampu menyerap minimal 10 orang tenaga kerja, sudah berapa ribu yang bekerja,” ungkapnya.
Begitu juga, kata Muslim, Pemkot Tasikmalaya akan memperhatikannya dengan melibatkan para santri yang potensial dalam program penciptaan wira usaha baru (WUB). “Disamping punya pikiran ingin jadi ustad dan kiyai, juga harus memperhatikan bidang ekonominya. Melalui WUB, nanti mereka akan diberi pinjaman modal sebesar lima juta rupiah per orang,” ujar ia. (Abi)
BACA JUGA: HSN ke-3, Ribuan Santri Tumplek di Dadaha Kota Tasik
Discussion about this post