INILAHTASIK.COM | Kabupaten Tasikmalaya memang dikenal sebagai daerah pertanian. Selain padi, juga rempah-rempah. Justru yang lebih mengagetkan, saat ini di Kabupaten Tasikmalaya sudah ada budidaya Lada yang dirintis sejak beberapa tahun lalu.
Budidaya tersebut di bawah binaan Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Tasikmalaya. Luasnya baru sekitar 5 hektaran, dan lokasinya di Kecamatan Salopa. Wakil Ketua HKTI Kab. Tasik, Heryawan Efendi sekaligus selaku perintis budidaya Lada mengungkapkan bahwa lahirnya perkebunan tersebut kala itu hasil dari perjuangan yang tak mudah.
Dirinya sengaja bergerak mencari celah dan potensi tentang tanaman Lada dengan berbagai inovasi yang dijalankan. Alhasil, upayanya itu tak sia-sia. Pasalnya, hingga sekarang, budidaya Lada yang dirintisnya itu menjadi pilot project bagi banyak daerah lain.
“Misi dan visi-nya supaya banyak menyerap tenaga kerja melalui kelompok-kelompok tani di pedesaan khususnya di wilayah Perhutani. Tujuan kami memberi edukasi dan membina mereka (Petani) tentang pola tanam yang baik dan juga cara pemupukan dengan menggunakan pupuk organik agar hasilnya berkualitas export. Ini murni program kami. Sedikit pun tidak menggunakan dana desa, apalagi bantuan dari pemerintah daerah. Padahal, program ini sudah mengangkat nama petani Lada Tasikmalaya di nasional,” ungkapnya, Senin (07/01/2019).
Ia menyebut, Tasikmalaya sebagai agro pertanian penghasil rempah-rempah sangat memerlukan upaya penggalian dan pengembangan. Namun sayang, hal itu sejauh ini tidak ada, sehingga sulit untuk berkembang, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Kalau tidak digali dan dikembangkan bagaimana petani bisa sejahtera? Jika tak dibantu oleh pemerintah terutama dalam hal pemasaran tentu kesejahteraan petani tidak akan tercapai, malah jadi penonton. Tanah pun semakin habis buat proyek perumahan. Akibat kurang perhatian, jadi pangsa pasarnya tidak jelas,” tandas ia. (Indra)
Fhoto Galery:
Discussion about this post