INILAHTASIK.COM | Anak-anak santri dan siswa-siswi SD juga SMP di Kp. Salawi Barat, RT 01/RW 01 Desa Banyurasa Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya rutin berkumpul untuk latihan Pencak Silat di tempat seadanya.
Tak disangka, meski demikian perkumpulan sederhana itu ternyata mampu melahirkan anak berprestasi di bidang seni beladiri dan juga kesenian karinding (budaya khas sunda), sehingga banyak kalangan menilai patut dicontoh.
Saat ditemui, Sabtu (02/02/2019), Iwan, selaku pelatih silat sekaligus pengurus padepokan tempat berkumpulnya anak-anak mengatakan bahwa kegiatan rutinnya itu untuk bisa mengarahkan anak-anak ke hal positif dan tidak terpengaruh oleh pergaulan yang kurang baik terutama lebih mengenal budaya daerahnya sendiri.
“Bisa ngamumule seni budayanya sendiri untuk nanti diwariskan juga kepada anak cucunya kelak. Jadwalnya setiap hari libur, jadi tak mengganggu aktifitas mereka belajar di sekolah. Paling utama kami sangat mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah terkait untuk bisa memberikan fasilitas yang dibutuhkan agar kedepan semakin berkembang,” harap Iwan.
“Zaman boleh modern, tapi seni budaya tetap harus dilestarikan dan dipertahankan agar tak tergerus oleh budaya asing yang kian mempengaruhi generasi muda kita. Meski tempat kami berkumpul di bangunan belum beres atau istilah Sunda di rangkay namun tak sampai menyurutkan semangat anak-anak untuk berlatih. Ki Sunda mun teu ku urang rek ku saha, mun teu ayena rek iraha deui, itu visi mereka sebagai anak Sunda yang berkarya,” tandasnya. (Heryawan)
Discussion about this post