INILAHTASIK.COM | Generasi penerus bangsa di era millenial saat ini harus senantiasa menjaga komitmen kebangsaan yang telah dipelopori oleh para pemuda pada tahun 1928. Dimana dalam tahun tersebut, para pemuda Indonesia mendeklarasikan sumpah pemuda guna membangun kesadaran berkebangsaan.
“Komitmen kebangsaan mereka harus diteladani. Untuk menyatukan Indonesia,” tegas Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi, dalam sambutan upacara peringatan hari sumpah pemuda yang dibacakan Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, di Halaman Bale Kota Tasikmalaya. Senin (29/10/2018).
Imam menilai, tantangan para generasi muda saat ini jauh lebih besar, terutama dalam menghadapi arus perkembangan teknologi informasi. Menurutnya, pesatnya perkembangan teknologi informasi diibaratkan dua mata pisau yang saling bertolakbelakang. Satu sisi dapat memberikan manfaat, sisi lainya juga dapat memberikan kerugian yang besar.
Dampak positifnya, sambung Imam, dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini dapat mempercepat kapasitas pengetahuan Sumber Daya Manusia dan daya saing. “Sedangkan dampak negatifnya, keberadaan informasi yang bersifat desktruktif, hoax, serta radikalisme tidak dapat terbendung lantaran mudahnya akses informasi,” tambah dia.
Maka dari itu, lanjut Imam, peningkatan ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara harus ditingkatkan. Terlebih, bangsa Indonesia saat ini akan menghadapi bonus demografi. Disamping itu, Imam juga menyinggung soal Pemilu 2019. Menurutnya, para pemuda juga mesti ikut menyukseskan helatan pesta demokrasi tersebut.
“Peran dan tanggung jawab pemuda menyukseskan pemilu amat sangat dibutuhkan. Partisipasi perlu ditingkatkan. Agar pemilu yang aman, damai, kredibel dapat terlaksana,” tandasnya. (Sep)
Discussion about this post