INILAHTASIK.COM | Sektor perikanan dan pertanian di Jawa Barat semakin berkembang. Berbagai metode guna memperoleh hasil maksimal terus dicoba. Salah satunya inovasi yang cukup menarik dari kedua sektor ini yakni “Mina Padi”, bentuk integrasi antara pertanian dan perikanan yang dikembangkan dalam satu lahan saja. Mina Padi bisa dikatakan sangat menguntungkan para petani, karena dapat meningkatkan omzet hingga tiga kali lipat dari pertanian biasanya.
Salah seorang petani yang menggunakan metode Mina Padi yaitu Asikin. Dia punya lahan sawah di Dusun Gunungjantra sekitar 1600 meter di Desa Sirnajaya Kecamatan Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya. Mang Endut (Sapaan akrabnya) mengintegrasikan lahan pertaniannya dengan peternakan Ikan Nila Nirwana dan Ikan Mas.
“Kalau kita hanya menanam padi saja keuntungannya jika lagi tak terserang hama ya sangat lumayan baik. Tetapi, jika diaplikasikan dengan mina padi keuntungannya bisa berlipat atau double. Dilihat dari hasil yang kemarin, cukup lumayan bisa tiga kali lipat,” jelasnya, Sabtu (25/08/2018).
Selain finansial, lanjut Mang Endut, sistem Mina Padi sebenarnya memberikan banyak keuntungan lain, semisal petani tidak sepenuhnya rugi ketika terjadi gagal panen karena masih bisa mengeruk keuntungan dari budi daya ikan di lahannya.
Kemudian, tidak adanya hama wereng dan tikus, sehingga kualitasnya akan terjamin. Hanya saja, menurut ia, di daerahnya itu masih banyak binatang sero (lingsang) yang seringkali menyerang ikan-ikan dan merusak tanaman padi. “Tapi masih bisa diatasi dengan berbagai cara agar tidak masuk ke lahan mina padi. Caranya, pinggir sawah ditutup dengan jarring,”papar Mang Endut.
Dia mengungkapkan, sistem Mina Padi masih jarang dilirik para petani di kedusunan tersebut. Sebab, sistem ini dianggap lebih menyita waktu, tenaga dan uang. Karena mungkin, sistem Mina Padi bisa dibilang cukup berbeda dengan konvesional, karena harus mampu memberi pakan dengan tepat dan juga mengamati kedalaman kolam agar tetap stabil.
Saat dikonfirmasi, Penyuluh dari BPP Kecamatan Karangjaya Kab Tasikmalaya Pitriyani, SP menilai masyarakat sangat baik karena dapat mengali potensi yang ada di desanya masing-masing. Salah satu contoh, terangnya, pengembangan untuk Mina Padi yang ada di dua titik, salah satunya di Desa Sirnajaya Kec. Karangjaya, di Kedusunan Gunungjantra. “Tapi yang perlu kita ingatkan saat ini, di musim panas seperti sekarang tidak semua persawahan bisa dijadikan lahan untuk mina padi, karena pasokan airnya sangat mempengaruhi lahan tersebut,” tandasnya. (Abi)
Discussion about this post