INILAHTASIK.COM | Dalam upaya optimalisasi pengelolaan komplek olahraga Dadaha, Pemkot Tasikmalaya membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Komplek Dadaha dibawah koordinasi Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata.
Mengawali kiprahnya, UPTD Pengelolaan Komplek Dadaha dihadapkan dengan sejumlah pekerjaan rumah menanti garap dari pengelola, beberapa vanue olah raga seperti lapang bola voli yang tak layak pakai dan perlu upaya pembenahan segera, termasuk sejumlah vanue olahraga lainnya yang butuh secepatnya mendapat sentuhan. Tak hanya itu, fasilitas penunjang di komplek tersebut juga masih minim. Misal, toilet, tempat pembuangan sampah, perangan, area khusus parkir, dan lainnya.
Kepala UPTD Pengelolaan Komplek Dadaha, Gumilang Herdis, Rabu (12/06/2019) mengatakan, minimnya sarana dan prasarana penunjang di komplek dadaha, misal tempat pembuangan sampah, toilet, penerangan, area khusus parkir, dan lainnya, termasuk vanue atau sarana olahraga yang kondisinya tidak layak pakai, salah satunya lapang bola volli.
“Kemudian sedikit menjadi ganjalan kita, tidak semua fasilitas yang berada di komplek Dadaha diserahkan ke UPTD, beberapa diantaranya masih melekat pada instansi terkait, sehingga kita kesulitan dalam melakukan perbaikan atau pemeliharaannya, salah satunya taman. Untuk optimalisasi pengelolaan sarana tersebut, kita berharap sepenuhnya dapat diserahkan ke UPTD,” ujarnya.
Ia mengaku, sudah berkoordinasi dengan Bidang Taman dan pada dasarnya tidak keberatan jika pengelolaan taman khusus komplek Dadaha menjadi tanggungjawab UPTD. “Begitu juga kami, jika memang tidak bisa diserahkan tanggungjawab pengelolaannya ke UPTD, kita minta agar mendapat perhatian khusus, sehingga keindahan, kebersihan, dan keasrian taman dapat terjaga,” tuturnya.
Hal lainnya, lanjutnya, yakni keberadaan tempat pengelolaan sampah di komplek Dadaha tak sejalan dengan fungsi komplek sebagai sarana olahraga. “Masa menyatu dengan tempat sampah. Keinginan kita agar dialihkeun ke lokasi lain yang sesuai dengan peruntukannya,” tegas ia.
Ia menyebut bahwa untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah di komplek Dadaha sangat membutuhkan dukungan penuh dari Pemkot, terutama alokasi anggaran guna penataan. “Kita sudah usulkan sebesar Rp 1,2 Miliar, direncanakan tahun ini melalui Disporabudpar akan dilakukan pemagaran komplek Dadaha sepanjang 1.500 meter, bantuan dari Kemenpora,” jelasnya.
Yang tak kalah pentingnya lagi, kata Gumilang, yaitu pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat agar menumbuhkan rasa saling memiliki atas komplek Dadaha, sehingga dapat bersama menjaga ketertiban, keamanan, dan kebersihan komplek, karena tidak bisa mengandalkan pemerintah sepenuhnya. (Pid)
Discussion about this post