INILAHTASIK.COM | Berawal dari usaha arang tempurung kelapa yang mengalami penurunan omzet, dan kesulitan bahan baku. Nur Habibi, pengusaha yang juga Kepala Desa Cibeber, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya bersama seorang temannya coba berpikir mencari usaha baru.
Tercetuslah untuk menjalankan usaha pengolahan minyak kelapa mentah, berbahan baku limbah kulit Ari dan ampas kelapa. Dimulai sejak awal 2018 lalu, usahanya terus mengalami peningkatan signifikan.
Penasaran dengan kiprah usaha yang dijalankannya, InilahTasik coba berkunjung ke sentra pengolahan minyak kelapa mentah yang dikelolanya, Sabtu 5 Juni 2021. Ia tak canggung berbagi kisah perjalanan usaha yang dilakoninya sejak 2018 itu.
Nur Habibi mengungkapkan, saat itu usaha arang tempurung batok kelapa yang ia jalankan bersama temannya mengalami penurunan omzet dan kekurangan bahan baku.
“Kala itu, kami berpikir, kira-kira usaha apa yang pas untuk dijalankan,” sebutnya.
Maka, tercetuslah ide dari temannya untuk membuat usaha pengolahan minyak kelapa mentah, dengan bahan baku dari kulit ari dan ampas kelapa.
“Alhamdulillah tiga tahun berjalan, usaha yang kami kelola bersama ini terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan,” ucapnya.
Untuk produksi per hari, terangnya, dari dua ton bahan baku dapat menghasilkan minyak mentah sebanyak 1.500 liter, dengan komposisi 30 persen ampas kelapa dan 70 persen kulit ari. Soal pemasarannya, ia menyuplai ke pabrik produsen minyak kelapa di Jakarta, dua kali pengiriman dalam sepekan.
“Rencananya, kami akan coba mengembangkan usaha ini, dengan membuka sentra pengolahan minyak kelapa mentah di wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di Desa Cibeber Kecamatan Cikalong,” ungkapnya lagi.
Ia pun meyakini, selain di Kota Tasik usaha itu akan berkembang baik di sana (Cikalong), mengingat bahan baku pengolahannya lebih mudah didapat, karena selama ini salah satu penyuplai bahan baku ke sentra yang dijalankannya saat ini berasal dari wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya. (Tim)
Baca Juga: Akibat Refocusing Anggaran, Angka Kemantapan Jalan Menurun
Discussion about this post