INILAHTASIK.COM | Sampai saat ini Jokowi belum menentukan ketua Timses karena masih fokus menyelesaikan banyak pekerjaan dan Ma’ruf Amin sedang melaksanakan ibadah haji. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan penentuan ketua Timses merupakan hak prerogatif Jokowi-Ma’ruf selaku capres-cawapres.
“Itu murni kewenangan hak prerogatif dari pasangan calon,” kata Hasto, Senin (20/08/2018) malam. Dia menyatakan susunan timses Jokowi-Ma’ruf bakal terus disempurnakan hingga batas akhir yang ditentukan.
“Kami tidak membahas aspek-aspek kriteria, yang penting tim kampanye terus bekerja. Terus disempurnakan hingga mendekati jadwal kampanye pada 21 September sebagai batas akhir penyempurnaan tim kampanye tersebut,” ujar ia.
Sebelumnya, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang terdiri dari partai-partai politik pendukung Jokowi-Ma’ruf, menggodok tim pemenangan. Nama anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud Md disebut-sebut sudah diminta menjadi ketua tim pemenangan. Tapi, Mahfud dikatakan menolak tawaran itu.
“Jadi, ketika diminta menjadi ketua tim pemenangan, beliau nggak mau,” ujar Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari, Minggu (19/8) malam.
Mahfud sendiri mengatakan alasannya menolak ajakan menjadi ketua tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf karena jabatannya di BPIP. Mahfud juga memastikan diri untuk netral dalam perhelatan Pilpres 2019. Dia tidak akan pula berpaling ke Prabowo-Sandiaga.
“Saya tak bisa jadi ketua timses atau tim pemenangan karena saya berada di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Jadi, kalau saya masuk ke tim sukses yang mana pun, itu berarti saya tak netral. Itu saja, jadi tim sukses kan gitu,” kata Mahfud.**
Sumber: detik.com
Discussion about this post