INILAHTASIK.COM | Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Zamzam Jamaludin mengakui tidak menutup mata adanya pragmatisme dalam masyarakat menjelang berlangsungnya pesta demokrasi. Sebagian masyarakat ada yang berpikir pendek dengan menerima sesuatu dari peserta pemilu tanpa berpikir panjang untuk 5 tahun kedepan.
Menurutnya, menghapus sikap pragmatis bukan hanya tanggung jawab penyelenggara pemilu, tetapi juga membutuhkan peran aktif dari partai politik (parpol) dalam memberikan pembelajaran politik yang baik.
Zamzam Jamaludin menegaskan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan sikap pragmatis di masyarakat. Salah satunya dengan membentuk Relawan Demokrasi (Relasi) dan seringnya sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat.
“Pihak KPU mengajak masyarakat datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilih tanpa adanya tekanan atau dorongan karena sudah mendapatkan sesuatu misalnya. Tapi datang atas kesadaran diri dan nuraninya memilih pemimpin dan wakilnya;” ungkap ia usai Apel Gelar Pasukan Jelang Kampanye Pemili 2019, Jumat (22/03/2019).
Menurutnya, peran parpol juga sangat penting untuk menekan tingkat pragmatisme. Dalam sosialisasi, parpol harus menyadarkan masyarakat tentang berpolitik yang baik. Ia mengatakan, parpol jangan hanya mengajak masyarakat untuk memilih partainya saja, tapi juga mengingatkan untuk berani menolak politik uang.
“Jadi parpol juga di sini berperan besar, dengan memberikan pembelajaran politik yang baik dengan tidak menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan, ” tambah Zamzam.
Sementara itu, menurut Kapolres Tasikmalaya, AKBP.. Doni Eka putra menyebut, menghadapi Pam kampanye terbuka dalam menjelang pemungutan suara pada tanggal 17 April 2019, personil yang diterjunkan dan disiagakan mulai dari TNI dari Kodim 0612, kepolisian dengan total jumlah personil sebanyak 743 orang.
Personil yang dilibatkan dan dibantu dari BKO Polda Jabar, lanjut ia, yakni Satuan Brimob yang akan mengamankan jalannya pemilu. Personil yang ada di Mapolres Tasikmalaya sangat terbatas dengan jumlah TPS yang luar biasa.
Doni mengukapkan ada tiga ribu lebih yang harus diamankan sementara personil yang ada terbatas, pihaknya juga melibatkan unsur masyrakat dalam membantu dalam pengamanan dan menyukseskan Pileg maupun Pilpres 2019.
Bahkan, sambung Doni, mengenai petugas keamanan di tiap TPS, ada 3 pola pengamanan yang akan dilaksanakannya yaitu pola aman, pola rawan dan pola sangat rawan. “Satu personil akan mengawasi beberapa TPS karena satu TPS dengan satu personil pihak kepolisian tidak sanggup mengingat yang ada hanya 743 personil, itupun sudah diback up sama personil,” tandasnya. (anto)
Discussion about this post