INILAHTASIK.COM | Dalam acara konferensi pers kali ini, ada pemandangan yang berbeda. Seorang wanita berbaju hitam tampak berdiri diantara Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dan Karo Penmas Brigjen Pol Rusdi Hartono.
Ia memainkan kedua belah tangannya dengan menggunakan bahasa isyarat saat Irjen Argo Yuwono dan Karo Penmas Brigjen Pol Rusdi Hartono berbicara. Hal itu dilakukannya pada saat konferensi pers soal pengungkapan kasus narkotika jaringan internasional yang digelar Divisi Humas Mabes Polri, Jumat (29/01/2021).
Wanita itu adalah juru bahasa isyarat yang sengaja dihadirkan untuk melengkapi kebutuhan informasi.
Argo, menjelaskan, Divisi Humas Polri akan mengikutsertakan juru bicara isyarat dalam setiap kegiatan konferensi pers. Itu dilakukan untuk memenuhi hak penyandang difabel dalam memperoleh informasi yang sama dan utuh.
“Kegiatan konfernsi pers di Mabes Polri mulai saat ini dan seterusnya akan berbeda dengan yang sebelumnya. Kali ini mengikutsertakan juru bicara isyarat untuk kaum difabel,” kata Argo.
Menurutnya, pelibatan juru bahasa isyarat ini pun sebagai bentuk dukungan dari komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan ruang bagi kelompok difabel.
Orang yang berkebutuhan khusus asal sesuai dengan kompetesinya bisa mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Seperti, mereka yang difabel itu dapat bertugas di bidang administrasi, pelayanan, analisis terkait teknologi informasi, maupun disesuaikan dengan posisi yang memungkinkan.
Hal itu sudah sesuai dengan program prioritas Polri. “Jadikan SDM Polri yang unggul di era police 4.0,” pungkasnya. (IR)
Baca Juga: Polres Tasik Kota Bentuk Tim Pemburu Kejahatan di Jalan
Discussion about this post