INILAHTASIK.COM | Pengurus Pusat Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) menggelar deklarasi KITA Tasikmalaya, yang dipimpin langsung Ketua Umum KITA, KH. Maman Imanul Haq, di salah satu rumah makan, Sabtu (19/12/2020).
Usai deklarasi, KH. Maman menjelaskan bahwa KITA merupakan koalisi independen dari relawan yang selama ini konsisten mengawal tujuan berbangsa dan bernegara. KITA di deklarasikan tanggal 17 Agustus 2020 di Gedung Juang Jakarta, memiliki 45 perwakilan yang sudah terbentuk. “Dan hari ini Alhamdulillah terbentuk KITA Tasikmalaya,” ujarnya.
Meski baru terbentuk, lanjutnya, ada beberapa usulan yang disampaikan pengurus KITA Tasik, dan cukup menarik, bagaimana pemerintah hadir dalam melakukan penanganan dampak Covid-19. Menurutnya, salah satu dampak dari pandemi ini adalah soal pengangguran.
Ia menyebut, berdasarkan data statistik terakhir, ada sekitar 5,3 juta warga Jabar yang hari ini terdampak Covid-19, dan terancam kehilangan pekerjaan, jika ini tidak segera dicarikan solusi, khawatir menjadi bom waktu.
Kemudian, sambung KH. Maman, terkait adanya usulan soal perhatian pemerintah terhadap pesantren. Lalu ada masukan, terkait dengan kesenjangan antara guru dibawah naungan Kementrian Pendidikan, dan Kementerian Agama.
“Sejumlah masukan ini akan kita sampaikan kepada pihak-pihak terkait. Termasuk tadi ada masukan soal implementasi Undang-undang pondok pesantren. Tidak dipungkiri, banyak produk undang-undang yang sudah dibuat, tapi dalam hal implementasi masih sangat kurang,” ungkapnya.
Ia pun menyampaikan selamat untuk KITA Tasik, dan menegaskan akan terus melakukan advokasi ditengah masyarakat, menguatkan kembali kehadiran pondok pesantren, para santri, aktivis, budayawan, seniman, dan lainnya, menjadikan Indonesia yang lebih baik, berdaulat, dan berdikari.
Selain itu, dikatakannya, keberadaan KITA Tasik akan menjadi fasilitator bagi semua unsur lapisan masyarakat, khususnya pesantren. KITA akan melakukan penguatan kapasitas pesantren, kemudian, menjadi penyambung lidah dari para Kiayi sepuh, memastikan negara hadir, untuk lebih memperhatikan keberadaan pesantren melalui ragam bantuan, terlebih dalam upaya penanganan Covid-19.
“Sejauh ini, perhatian pemerintah ke pondok pesantren masih dirasa sangat kurang. Kita akan hidupkan kembali Tasikmalaya sebagai kota santri, sebagai daerah pesantren, sebagai tempat dimana Islam mempunyai spirit transformasi dan perdamaian,” tandasnya. (Pid)
Baca Juga: Tutup Sementara, Pasar Cineam Disterilkan
Discussion about this post