INILAHTASIK.COM | Akibat kebocoran saluran pipa yang disebabkan galian drainase atau gorong-gorong yang dilakukan Pemerintah Kota Tasikmalaya, PDAM Titra Sukapura Tasikmalaya mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Direktur Umum (Dirum) PDAM Tirta Sukapura, Ali Imran mengatakan, kebocoran yang terjadi berdampak terhadap 11.000 pelanggan yang tidak menikmati air bersih lantaran beberapa pipa pendistribusian bocor karena pengerukan alat berat.
Pihaknya mengharapkan kedepan Pemkot Tasik bisa lebih berkoordinasi dalam melakukan kegiatan pembangunan. “Karena atas penggalian yang mereka lakukan banyak menelan kerugian bagi para pelanggan yang tidak menikmati kebutuhan air. Namun, kerugian itu juga berdampak bagi perusahaan lainnya seperti PLN, Telkom dan PDAM,” ujarnya, Kamis (07/11/2019).
Ali menyebut bahwa pengerukan yang dilakukan selama ini tidak pernah adanya ganti rugi hingga akhir tahun 2018 lalu, dan sekarang aktifitas serupa kembali berjalan. “Tapi perusahaan air minum tetap melayani warga sebagai pelanggan meski belum normal 100 persen, karena masih tetap terjadi kebocoran pada pipa pendistribusian utama,” jelas ia.
BACA JUGA: Dinas PUPR Jawab Kerugian PDAM Akibat Galian
Diterangakannya bahwa pendistribusian air bersih yang mengalami gangguan pengerukan antara lain di Jalan Ir Juanda, Tarumanagara, Cikalang, Tamansari, Indihiang, Sutisna Senjaya, Simpang Lima, Leuwidahu dan Cibeureum. Sedangkan, untuk saat ini petugas masih tetap berupaya memperbaiki beberapa sambungan pipa yang patah.
Guna mengantisipasi musim penghujan, kata Ali, PDAM sudah berupaya memperbaiki kirmir di beberapa sumber mata air, mulai Cipondoh dan Cisayong untuk memperkuat batasan supaya tidak terjadi longsor dari sawah ke mata air.
“Menghadapi musim kemarau biasanya terjadi longsor dan banjir, dengan dibangunnya kirmir di sumber mata air agar tidak berdampak air menjadi keruh,” pungkasnya. (Anto)
Discussion about this post