INILAHTASIK.COM | Sejumlah pedagang kelontongan dan usaha warung nasi (Warnas) di wilayah Kota Tasikmalaya mengeluh kelangkaan gas melon 3 kilogram di sejumlah pangkalan dan agen penjualan.
Kelangkaan gas melon subsidi tersebut sudah terjadi hampir satu minggu ini. Gas melon susah didapatkan di tempat penjualan gas baik di pangkalan dan agen gas maupun di warung eceran.
Ny.Jojo Munaroh (55), usaha warung nasi di komplek perkantoran Indihiang Kota Tasikmalaya menuturkan, sudah hampir seminggu ini, gas melon 3 kilogram susah didapatkan.
“Biasanya saya suka beli di warung eceran dekat Kantor DPRD Kota Tasik, tapi sekarang susah didapat, langkah dan sering kosong di warung,”ungkap Jojo Munaroh kepada Wartawan Rabu (18/11/2020).
Dikatakannya bahwa kelangkaan gas melon membuat usaha warung nasinya terganggu, pasalnya tidak bisa memasak nasi dan lainnya. “Aaya cari kemana-mana, susah dapatnya, dan kalaupun ada, harganya pun sangat mahal,” ujarnya.
“Biasanya gas melon saya beli Rp 21 ribu, tapi sekarang jadi mahal, di warung dijual Rp 25 ribu, walau mahal terpaksa saya beli karena butuh buat masak nasi dan lainnya agar usaha warung nasi tidak tutup,” tuturnya.
Hal yang sama diungkapkan Ny. Intan (45), warga Aboh Bungursari Kota Tasikmalaya. “Kenapa ya, gas melon sekarang jadi langka, padahal gas ini kan subsidi pemerintah untuk rakyat miskin, tapi susah didapatkan sekarang,” keluhnya.
Dirinya pun mengaku, usaha jualan gorengannya terganggu karena tidak ada gas. “Sudah seminggu ini susah dapatin gas melon, karena di warung dekat rumah selalu kosong, cari kesana kemari baru dapat,” jelasnya.
“Kalau ada, harga pasti mahal jadi Rp 25 ribu, padahal kemarin-kemarin dibawah itu, terpaksa dibeli walaupun mahal daripada tidak ada sama sekali untuk masak,” tandas Intan. (Seda)
Discussion about this post