INILAHTASIK.COM | Siswa di MTs Badrul Ulum Panumbangan Kabupaten Ciamis diduga menjadi korban kekerasan salah seorang oknum guru. Korban atasnama AM (15) kelas IX, warga Kampung Cilimus Desa Jayagiri, Kecamatan Panumbangan.
AM tak hanya dijambak rambut tapi juga dicukur paksa, dicekik dan ditampar berulang-ulang hingga korban terjatuh dan mengalami luka memar di pelipis bagian kanan dan kiri. Demikian ungkap ayah korban, Iwan Setiawan.
Korban AM menerangkan bahwa kejadian berlangsung pada hari Sabtu (15/02) pada saat jam istirahat, Ia dipukul di salah satu kantin di sekolahnya. “Padahal di sekolah banyak rambut yang sama seperti saya,” tuturnya.
Atas kejadian itu, korban akhirnya melapor kepada KPAID Kabupaten Tasikmalaya diantar sang ayah dan Kepala Dusun.
Ayah kandung korban, Iwan Setiawan, (45) mengatakan, dari pihak sekolah belum mengetahui kejadian tersebut. Ia pun baru tahu setelah anaknya diantar teman-temannya dalam kondisi babak belur dengan mata tertutup sebelah akibat tamparan oknum guru.
“Anak saya dipukuli berulang-ulang dengan alasan rambut korban panjang padahal sudah pendek atau tidak terlalu panjang,” ucap Iwan.
Ia mengaku sakit hati atas perilaku oknum guru di sekolah anaknya. Iwan meminta kejadian tersebut diproses secara hukum yang berlaku. “Biar ada efek jera termasuk bagi guru yang lain,” ungkapnya.
Kemudian, Ketua KPAID, Ato Rinanto, menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap korban yang dilanjutkan pelaporan ke Polres Ciamis.
Akibat mengalami perlakukan tersebut, korban pun mengalami trauma dan takut untuk masuk sekolah. Hingga kini, korban masih belum masuk sekolah.
“Kami akan terus melakukan pendampingan kepada korban, karena di Ciamis belum ada KPAID. Jadi pihak korban melapor ke sini,” pungkasnya. (Amas)
Discussion about this post