INILAHTASIK.COM | Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya didukung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Webinar Strategi Pemulihan Pariwisata Pangandaran di Era New Normal pada Kamis (26.11/2020).
Webinar disiarkan secara langsung dari Laut Biru Resort Hotel Kabupaten Pangandaran dengan menerapkan protokol covid-19. Kegiatan tersebut sebagai upaya mendorong pemulihan pariwisata.
Acara diisi narasumber Dr. H. Dani Ramdan, MT. Pjs Bupati Pangandaran dan Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Barat, Endra Gunawan Peneliti Kelompok Keahlian Geofisika Global ITB, M. Setiawan Kusmulyono Akademisi Manajemen Universitas Prasetiya Mulya, dan Adrianus Eko Saputro Ketua DPC ASITA Pangandaran, dengan dipandu moderator Claresta Taufan host program jelajah alam, traveler, dan influencer.
Turut hadir memberikan sambutan, Herawanto selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat dan Darjana Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya.
Dalam kesempatan itu, Darjana menyampaikan bahwa Kabupaten Pangandaran memiliki pangsa 11% dari perekonomian Priangan Timur dengan laju pertumbuhan ekonomi 5,95% (yoy) pada tahun 2019.
Sektor Pariwisata, lanjutnya, menjadi salah satu potensi unggulan dan penopang utama perekonomian daerah, namun tantangan selama pandemi covid-19 berdampak cukup signifikan pada kinerja pariwisata, yang diperparah dengan isu kebencanaan.
Maka, ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan dengan tujuan mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata, mengkomunikasikan isu regional terkini kepada publik mengenai pemberitaan potensi risiko gempa megathrust dan tsunami yang berdampak pada menurunnya kinerja sektor pariwisata, serta mendukung promosi pariwisata Kabupaten Pangandaran.
Sementara itu, Herawanto menerangkan, risiko bencana memang ada, namun kuncinya bagaimana bisa menyikapi lantaran harus terus berjalan dengan memitigasi risiko yang ada.
Menurutnya, aktivitas pariwisata menjadi salah satu penopang perekonomian dan menyerap tenaga kerja yang tinggi. Ia memaparkan, retribusi dari kegiatan pariwisata di Kabupaten Pangandaran pada tahun 2019 tecatat sebesar Rp27,5 miliar, atau 24% dari total PAD Kabupaten Pangandaran. Sektor Pariwisata juga memiliki potensi berkembang yang sangat tinggi, yang terbukti dengan pertumbuhan jumlah wisatawan pada awal tahun 2020 mencapai 41,39% (yoy) dan peningkatan PAD dari aktivitas pariwisata sebesar 35,46% (yoy).
Meskipun saat pandemi covid-19, katanya, kawasan wisata Pangandaran sempat ditutup sejak 18 Maret – 29 Mei 2020, namun setelah dibuka kembali, kinerja pariwisata mengalami pemulihan yang cepat dengan puncaknya pada bulan Agustus-September 2020 optimal sesuai kapasitas maksimum protokol covid-19.
Dengan pengendalian penyebaran covid-19 yang baik dan komunikasi yang tepat mengenai isu terkini, sektor pariwisata diyakini dapat segera pulih dan mendorong perekonomian, sejalan dengan program pemerintah nasional yang menjadikan sektor pariwisata salah satu prioritas pemulihan ekonomi nasional.
Kemudian, Endra Gunawan, Peneliti Kelompok Keahlian Geofisika Global ITB menyampaikan hasil riset yang telah dilakukan terkait dengan kondisi geologi di kawasan pantai selatan Jawa Barat, khususnya Kabupaten Pangandaran, yang masih dinilai aman.
Ia juga memaparkan, adanya risiko gempa tidak serta merta disikapi dengan menghindari lokasi tersebut, namun dijadikan informasi untuk pengelolaan mitigasi ke depan. Sejalan dengan pemaparan tersebut, Dani Ramdan menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah melakukan berbagai mitigasi dan protokol keamanan. Terlepas dari risiko kebencanaan maupun covid-19, pemerintah daerah Kabupaten Pangandaran juga terus melakukan penataan fasilitas dan kawasan wisata, serta pendampingan pelaku usaha pendukung pariwisata.
Dari sisi strategi pemulihan pariwisata, Setiawan, menyarankan strategi PIL-Ka-Da, yaitu Pahami, Inovasi, Layani, Kabarkan, dan Database-kan. Demikian pula Andrianus menyatakan para pelaku pariwisata di Pangandaran telah berupaya terus melakukan inovasi dan meningkatkan layanan demi kenyamanan wisatawan.
Kabupaten Pangandaran sendiri memiliki berbagai wisata menarik yang didominasi wisata alam, seperti Pantai Barat dan Timur Pangandaran, Green Canyon, Pantai Batukaras, Pantai Batuhiu, Cagar Alam Pananjung, Kampung Turis, dan saat ini sedang dalam penyelesaian PIAMARI sebagai aquarium terbesar di Indonesia.
Dengan komunikasi yang efektif dan pengelolaan informasi yang tepat oleh masyarakat, diyakini akan meningkatkan optimisme rumah tangga sehingga mendorong konsumsi untuk kembali menggerakan roda perekonomian. Sinergi yang baik antar lembaga, pelaku usaha, asosiasi, dan masyarakat umum juga sangat diperlukan untuk pemulihan ekonomi yang optimal. Kill the virus, but not the economy. Control the pandemic, but not to stop the economy. **
Discussion about this post