INILAHTASIK.COM | Badan Pendapatan Daerah Jawa Barat Perwakilan Samsat Kabupaten Tasikmalaya terus berupaya menekan peningkatan hasil pajak kendaraan bermotor sampai 100 persen seperti wilayah Metropolitan.
Salah satu upaya tersebut dengan menggelar razia kendaraan bermotor besar-besaran bersama tim gabungan dari Polantas, Dishub, dan Denpom, di kawasan Perempatan Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu (19/02/2020).
“Kita melaksanakan patroli tim gabungan untuk peningkatan pendapatan pajak kendaraan. Operasi ini guna memberikan kesadaran kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang belum membayar pajak,” jelas Kepala Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Bapenda Jabar wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Deddy Effendy, S.Si., M.Si kepada wartawan.
Selama ini, katanya, pendapatan wajib pajak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya baru mencapai 87 persen dari jumlah seluruhnya. Angka capaian keberhasilan ini telah tinggi dan terus diupayakan sampai maksimal dengan menggelar operasi gabungan.
Menurutnya, operasi tersebut dinilai efektif karena penunggak pajak kendaraan bermotor bisa terjaring saat di jalan raya dan melunasi kewajibannya.
Hal yang sama diutarakan Kepala Seksi Pendataan dan Penetapan P3DW/Samsat Kab.Tasikmalaya, Hendra Hermawan, SIP, MM. Ia menyebut operasi tim gabungan akam terus dilakukan di berbagai titik wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Masyarakat yang terjaring operasi bisa langsung membayar pajak di mobil Samsat keliling yang selalu ikut dalam kegiatan tim gabungan ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya, Sana Andriana, mengungkapkan bahwa pihaknya bertugas memeriksa kelengkapan kendaraan umum, mulai dari pajak KIR mobil angkutan sampai kelengkapan standarisasi kendaraan jenis umum lainnya.
“Kalau kita dari Dishub memeriksa pajak KIR mobil angkutan dan pelanggaran tonase berlebih muatan,” ujarnya.
Siang hingga sore ini, ratusan kendaraan yang belum membayar pajak kendaraan terjaring razia. Beberapa diantaranya ada yang langsung membayar di mobil Samsat keliling dan ada pula yang meminta surat keterangan akan bayar di outlet Samsat.
Selain itu, sejumlah kendaraan lainnya terjaring anggota Sub Denpom Tasikmalaya karena menempel atribut TNI di kendaraan umum dan kendaraan roda dua ikut terjaring dan dibuka paksa oleh Denpom Tasikmalaya. (Amas)
Discussion about this post