INILAHTASIK.COM | Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Tasikmalaya melakukan aksi damai di Kab/Kota Tasikmalaya, Senin-Selasa (29-30/10/2018). Aksi dilakukan mengingat masih banyaknya permasalahan yang terjadi di Indonesia terutama di dua daerah tersebut.
IMM menilai ada beberapa hal yang perlu dibenahi dalam tatanan demokrasi kali ini, terutama selama empat tahun Indonesia dipimpin oleh pasangan Jokowi-JK. Beberapa permasalahan tersebut di antaranya energi mendasar, inkonsistensi pemerintah dalam menghadirkan lapangan kerja, banyaknya konflik agrarian yang terjadi serta berbagai permasalahan di bidang kesehatan selama empat tahun terakhir.
“Saat ini, empat tahun sudah Jokowi-JK, pasangan anak bangsa menahkodai bangsa besar ini. Sudah empat tahun pula berarti setumpuk janji-janji sepasang pemimpin bangsa ini beredar di ruang publik. Sejauh itu kami, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah se-Tasikmalaya, merasakan implementasi dari janji-janji tersebut belum optimal. Seluruh program-program yang merupakan implementasi dari janji-janji tersebut seolah hanya penghibur kala kampanye belaka,” ungkap Nasrul, Korlap Aksi kepada media, Senin (29/10/2018).
Dalam tuntutannya, mereka mendesak supaya pemerintah serius dalam menentukan kebijakan impor bahan pangan. Tidak boleh lagi ada kisruh-kisruh antara lembaga pemerintahan dalam menentukan kebijakan impor bahan pangan juga mendesak seluruh elemen pemerintahan, khususnya Pemerintah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya agar bertindak proaktif dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Sebagai generasi penerus bangsa, mereka mengajak kepada para mahasiswa agar terus menyuarakan kebenaran-kebenaran yang hakiki seperti yang dicontohkan 90 tahun lalu oleh para leluhur bangsa.
”Kemerdekaan Indonesia lahir dari desakan dan semangat para pemuda, lantas patutkah mahasiswa yang notabenenya sebagai pemuda berdiam diri saat kemerdekaan yang diperjuangkan dengan jiwa dan raga oleh para pejuang ternodai begitu saja?,” tambahnya.
Ia memaparkan, sembilan puluh tahun lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928 pemuda terbaik negeri ini berkumpul menghadirkan ledakan semangat dan energi, berteriak dengan lantang mengikrarkan Sumpah Pemuda. Menurutnya, Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.
“Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Tiga cita-cita yang diikrarkan adalah Tanah Air Indonesia, Bangsa Indonesia dan Bahasa Indonesia,” pungkasnya. (Sopyan)
Discussion about this post