INILAHTASIK.COM | Seorang Bidan Asal Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, jadi korban dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). SA (35) mendapat perlakuan kekerasan dari suaminya berinisial FMN berulang kali. Puncaknya korban dianiaya Kamis (18/02/2021) kemarin. Selain dipukul pada bagian wajah, SA pun mengaku dijambak rambutnya dan juga disunut api rokok.
“Awalnya cekcok mulut biasa, namun berujung pada kekerasan. Puncaknya kemarin sih pak, dia memukul saya, nyeret hingga menyunut saya dengan api rokok. Sebelumnya juga pernah melakukan kekerasan,” ujar SA.
Ironisnya lagi, kata SA, perbuatan tersebut dilakukan FMN dihadapan dua anak korban yang kebetulan tengah berada di rumah. Menurutnya, perlakuan seperti itu bukan kali pertama ia terima. Sebelumnya korban kerap menerima perlakukan kasar dari sang suami.
Baca Juga: Produksi Gula Aren Jaya Citalahab Tingkatkan Ekonomi Warga
“Akhir-akhir ini suami saya menjadi temperamen dan ringan tangan. Padahal selama ini rumah tangga kami adem ayem dan bahagia, hingga bisa dikaruniai empat orang anak, dia masih cemburu buta ke saya,” ungkapnya.
Entah apa yang mendasari perbuatan kasar sang suami, namun diduga ia dibakar rasa cemburu. Padahal selama ini, korban selalu setia dan menjaga hubungan baik rumah tangganya. Akan tetapi atas kejadian ini, dirinya terpaksa harus mencari perlindungan dan untuk sementara waktu kembali ke rumah orang tuanya dulu.
Tak terima perlakuan kasar sang suami, SA pun melaporkan dugaan kasus KDRT yang dialaminya ke Mapolres Tasikmalaya pada Jumat (19/02/2021) sore.
Sementara itu, Kuasa Hukum korban, Imam Tantowi Jouhari, SH., menjelaskan bahwa ia datang mendampingi korban dan melaporkan peristiwa dugaan KDRT. Perbuatan tersebut dilakukan atas kecurigaan berlebihan kepada istrinya. Ironinya lagi, aksi kasar FMN dilakukan dihadapan anak-anak mereka.
“Kita laporkan dengan pasal 44 dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Mudah-mudahan ada jalan yang terbaik buat korban,” jelasnya. (Pid)
Baca Juga: Dirintis Beberapa Bulan Lalu, JUMSIH Eksis Sasar 10 Kecamatan
Discussion about this post