INILAHTASIK.COM | Forum Silaturahmi RT/RW Kota Tasikmalaya menggelar diskusi terkait penangangan pemulihan Daerah Aliran Sungai, khususnya Sungai Ciwulan di Kecamatan Kawalu yang melintasi 4 kelurahan yaitu Kelurahan Cibeuti, Tanjung, Leuwiliang dan Kelurahan Urug.
Pertemuan dilaksanakan pada Jumat (08/01/2021), dengan dihadiri Dr. H. Imih Misbahul Munir, Drs. M.Si selalu pembina Forsil, Camat Kawalu Dr. Rusani Jaelani, Drs, M.Pd dan Harniwan Obech selaku Presiden Republik Aer Tasikmalaya.
Ketua Forsil, Dede Sukmajaya mendukung sekaligus mengapresiasi rencana gerakan kepedulian lingkungan yang diinisiasi oleh Republik Aer Tasikmalaya dalam menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Jawa barat tentang Pelaksanaan Gerakan Pemulihan Daerah Aliran Sungai di tingkat desa/kelurahan.
“Salah satu mitra Pemerintah Kelurahan adalah RT dan RW) mempunyai fungsi sebagai pengkoordinasi antar warga, jembatan aspirasi antar sesama masyarakat dengan pemerintah daerah, menjadi penengah penyelesaian masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi warga,” terang Dede.
Sedangkan, lanjut ia, tugasnya yakni membantu menjalankan pelayanan kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab Pemerintah serta memelihara kerukunan hidup warga, menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat.
Dede menyebut, dari tugas dan fungsi RT/RW tersebut dapat diketahui begitu penting perannya sebagai lembaga kemasyarakatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
“Mereka adalah mulut dan telinga Pemerintah yang memiliki fungsi sebagai penyampai kebijakan-kebijakan pemerintah dan penerima aspirasi pertama, apalagi ini tentang pemulihan Sungai Ciwulan yang memang saya kebetulan tinggal di kelurahan daerah bantaran sungai tersebut,” ujarnya.
Ia bersama para pengurus RT/RW mengaku merasa terpanggil lantaran merupakan tugas bersama. “Sungai Ciwulan bukan warisan, tapi titipan buat kehidupan anak cucu kita kelak,” ucapnya.
Saat ini, dirinya juga masih aktif menjadi Vouleenteer Lingkungan Hidup Sangga Bhuana Jakarta.
Sementara, Presiden Republik Aer Harniwan Obech menyambut baik dan memberikan perhagaan yang setinggi tingginya kepada Ketua Forsil atas dukungan terhadap gerakannya.
“Gerakan ini harus masif dilakukan oleh kita semua. Persoalan sungai tak lepas dari masalah pencemaran sampah dan konservasi daerah aliran sungai. Bagaimana kita lepas dari permasalahan sampai kalau memang tidak adanya keterlibatan dari pemerintah dalam hal ini pemerintahan yang paling bawah adalah kelurahan, ” tegasnya.
Ia menerangkan bahwa Forsil sebagai lembaga milik masyarakat yang mempunyai peranan penting dalam hal tersebut.
“Kebiasaan membuang sampah sembarangan ke sungai menjadi pekerjaan rumah buat kita semua untuk bisa mengedukasi kepada masyarakat akan pentingnya kelestarian sungai yang bersih dan sehat” pungkasnya. (IR)
Discussion about this post