INILAHTASIK.COM | Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS, Abdul Hadi Wijaya meminta gubernur menyetop bantuan sosial berupa sembako dan menggantinya dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Ia menyebut, salah satu persoalannya yaitu dalam hal distribusi yang cenderung lamban, terutama tak menjangkau ke pelosok yang akibatnya terjadi penumpukan logistik di beberapa kecamatan selama berhari-hari hingga akhirnya membusuk seperti yang terjadi di Kabupaten Garut.
Pihaknya sengaja mengusulkan agar bansos dihentikan dari non tunai untuk diganti dengan tunai. “Progresnya dibuat cepat dan tepat sasaran. Karena keluhan masyarakat mulai muncul sekarang, sehingga ini mohon dipertimbangkan oleh gubernur,” tegasnya, Minggu (10/05/2020).
Jika bansos diberikan secara tunai, menurutnya, maka target untuk menghidupkan ekonomi pedagang kecil di daerah akan tercapai. Beda halnya dengan non tunai.
“Termasuk dalam hal pengadaan barang. Ini juga jadi masalah. Sebaiknya pengusaha sebagai penyedia barang harus rela bekerjasama dengan pengusaha kecil di daerah. “Jangan berjalan sendiri. Agar para pedagang kecil di daerah merasakan manfaatnya. Apalagi di masa sulit seperti sekarang ini,” tandas Hadi. **
Discussion about this post