INILAHTASIK.COM | Dinas PUPR Kota Tasikmalaya menggelar Feasibility Study (FS) di Aula Dinas PUPR pada Jumat (06/11/2020). Dalam kegiatan tersebut dilakukan pemaparan Studi Kelayakan Jalur Pedestrian Jl. KH. Zaenal Mustofa dari PT. Arista Widyajaya Konsultan.
Kondisi Jalur Pedestrian jalan pusat kota itu berdasarkan suara responden, yaitu trotoar sempat dan rusak, parkir liar, PKL, banjir, kabel PLN dan provider sembrawut.
Lalu, adapun Revitalisasi Jalur Pedestrian Jl. KH. Zaenal Mustofa, diantaranya pemberdayaan PKL dan juru parkir, aspek sosial dan pasar.
Sekdis PUPR Kota Tasikmalaya Nanan Sulaksana mengatakan, pertemuan tersebut untuk membahas konsep pedestarian Jl. KH. Zaenal Mustofa diantaranya skema. Semuanya bisa menanggapi masukan juga memberikan solusi tentang dampaknya supaya konsep yang ditawarkan bisa diterima.
Sementara itu, Konsultan Ari Budiman menjelaskan konsep Pedestarian ada kursi, lampu penerangan jalan dan taman untuk kegiatan masyarakat. Selain itu, ada jalur sidewalk. “Karena lokasi tersebut tidak boleh ada PKL, nanti akan ditempatkan di area parkir di gedung eks Korpri dan depan Masjid Agung,” terangnya.
Kemudian, Pemerhati Kebijakan, Nanang Nurjamil menuturkan, hasil studi kelayakan, harus dilihat baik dari kunci hingga menjadi key factor untuk menentukan bentuk desainnya.
“Pendesterian itu ada macam macam, mau yang mana. Kalau mau bikin jalan pedestarian tidak boleh ada kendaraan yang masuk,” ucap Nanang.
Sementara itu, Ketua GMBI Kota Tasikmalaya Dede Sukmajaya ingin rencana pendestrian jalan sesuai harapan semua pihak.
Namun kata ia, ada dampak sosial dari pedestarian jalan tersebut. “Makanya sosialisasi itu harus betul-betul sampai ke masyarakat, khususnya bagi para pelaku usaha disana,” pungkas Dede. (dra)
Discussion about this post