INILAHTASIK.COM | AM (55) pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Ia ditemukan Selasa petang (10/12/2019) oleh Lira Ramalia (anak korban) yang mendapati ibunya dalam posisi tergantung pada kusen pintu kamar rumahnya di Perum Pondok Jati Indah Blok C.19 Kelurahan Panyingkiran Kecamatan Indihiang.
Sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, AM sempat bertengkar dengan suaminya, hal itu terlihat dari chat terakhir pada ponselnya.
Kapolsek Indihiang, Kompol Bashori S.Ap., menerangkan, berdasarkan penuturan sejumlah saksi, korban diketahui pertama kali oleh Lira Ramalia anak korban usai pulang kerja, saat ia masuk rumah mendapati korban sudah tergantung pada salah satu kusen pintu kamar dengan kaki masih menempel ke lantai.
Kaget melihat ibunya dalam posisi tergantung, kemudian ia langsung menghubungi Yoyo Dicky Suwaryo yang tak lain adalah mantan suami AM. Saat tiba di TKP bersama Puspita (saksi lain), karena panik dan mengira korban belum meninggal, ia bersama saksi lainnya memotong tambang yang mengikat di leher korban serta menurunkan korban untuk dipindahkan ke dalam kamar, kemudian minta bantuan warga sekitar serta melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak Kepolisian.
Petugas gabungan dari Pawas, Reskrim, Inafis Polres Tasikmalaya Kota, dan Polsek Indihiang setelah mendapat laporan atas kejadian tersebut langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari hasil cek TKP, petugas mendapati tali tambang yang melingkar di loster kusen pintu kamar korban yang sudah putus dan terlihat bekas jeratan tali di leher korban.
Selain terdapat bekas jeratan tali pada lehernya, lidah korban juga menjulur keluar (melet). Diduga korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada pukul 13.50 WIB, dilihat dari petunjuk percakapan terakhir korban dengan suaminya.
Dari keterangan ketiga saksi, terutama anak korban, sebelumnya AM sempat bertengkar via telpon dengan suaminya yang berada diluar kota, dengan bahasan suaminya yang cemburuan dan selalu meminta semua harta yang telah diberikan kepada korban dan selalu mengajak bercerai, namun korban tidak mau cerai, sampai akhirnya korban merasa putus asa dan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tersebut.
Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda tanda kekerasan, hanya luka lecet bekas jeratan tambang dengan lidah menjulur. Pid
Discussion about this post