INILAHTASIK.COM | Untuk memutus rantai penularan Covid-19, untuk sementara waktu Kompleks olahraga Dadaha Kota Tasikmalaya ditutup oleh Pemerintah.
Humas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tasik, Herniawan Obech, mengatakan, penutupan dilakukan berdasarkan Surat Edaran (SE) yang ditandatangani oleh Plt Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf tertanggal 18 Desember 2020.
“Penutupan sementara kompleks olahraga Dadaha disesalkan oleh sebagian atlet. Menurut saya kebijakan pemerintah itu terkesan tidak memperhatikan kondisi para atlet. Dengan ditutupnya sarana olahraga membuat atlet kebingungan untuk berlatih,” terang Obech, Minggu (27/12/2020).
Ia juga menegaskan jika tujuannya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 setuju saja, namun perlu dipertimbangkan kembali sebab kefungsian kompleks Dadaha untuk sarana olahraga.
“Sebagaimana diketahui, olahraga itu untuk meningkatkan imun tubuh. Paling penting itu bagaimana caranya untuk bisa menyiasati dan mengatur antara upaya pencegahan penularan Covid-19 dengan aktivitas olahraga misalnya di lapangan Basket untuk latihan atlet ataupun di stadion,” ucapnya.
Terlebih, katanya, menjelang Porda 2022 yang tentunya sangat memerlukan tempat untuk sarana latihan. Ia berharap [ihak pemerintah bisa memberlakukan sistem pengaturan. Misal, di stadion yang biasanya 300 orang, dikurangi menjadi 50 orang, seperti pesta pernikahan.
“Untuk latihan, jujur saja kini kebingungan. Seperti kemarin saya coba, kebetulan peralatan ada di Gedung Gelanggang Generasi Muda (GGM), dan itu terkunci sehingga kita tidak bisa mengambil sarana latihan. Saya dari Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) KotaTasik merasa terhambat dengan penutupan ini,” pungkasnya. (IR)
Discussion about this post