INILAHTASIK.COM | Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menggelar Workshop dan Rembug Stunting di Off Room, Setda, Senin (11/11/2019). Kegiatan melibatkan para Camat, OPD, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Organisasi Profesi Kesehatan Pimpinan Rumah Sakit, Kepala Puskesmas, Lembaga Sosial Masyarakat, dan Media Perwakilan PT Danone.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Tasikmalaya, Heri Bimantoro membuka acara sekaligus mengajak untuk bersama-sama menekan angka stunting di wilayah Kabupaten Tasik.
Ia menerangkan, sesuai amanat Presiden dalam Kabinet Indonesia Maju 2020-2024 bahwa perhatian pemerintah dalam kurun waktu lima tahun kedepan dipioritaskan pada pembangunan Sumber Daya Manusia.
Sejalan dengan hal itu, lanjut ia, maka isue strategis pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2019-2020 lebih fokus terhadap pengembangan SDM yakni penangulangan kemiskinan, peningkatan aksebilitas dan mutu layanan dasar salah satu upaya memenuhi hak dasar manusia.
Menurut ia, Kabupaten Tasik saat ini masih mengalami masalah kesehatan dan gizi terutama pada kelompok usia rentan. “Hal ini menyebabkan kematian anak dan ibu di Tahun 2018. Bayi yang meninggal dunia sebanyak 260 orang dan ibu 28 orang Hasil Riskesdes 2018 masih ada balita dengan status gizi kurang dengan presentase 14,5 persen. Balita Kurus 7,7 persen dan Balita pendek 33,8 persen,” jelasnya.
Heri menyebut, selama kurun waktu lima tahun, prevalensi balita pendek turun 8 persen. “Meskipun demikian, diperlukan penanganan yang lebih serius dan komprehensif agar target Nasional balita pendek bisa tercapai kurang dari 20 persen,” pungkasnya. (anto)
Discussion about this post