INILAHTASIK.COM | Penyelenggaraan Festival Kopi Pangandaran yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, resmi dibuka pada Jumat (25/10/2019). Even yang berlangsung di Lapangan Grand Pangandaran itu dihadiri sejumlah unsur, diantaranya Bupati Pangandaran, Ketua DPRD, Perwakilan BI Jawa Barat, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
Pembukaan ditandai dengan pemukulan kendang oleh Kapala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya, Heru Saptaji, beserta sejumlah unsur yang hadir, sekaligus diwarnai dengan penandatanganan nota kesepahaman juga penyerahan sarana dan prasarana wisata air, serta pemberian cenderamata.
Melalui sambutannya, Heru, menyampaikan, kopi merupakan salah satu komoditas unggulan yang dinilai mampu mendorong geliat pertumbuhan perekonomian masyarakat, terutama berkaitan dengan tujuan atau destinasi wisata.
Hal itu, katanya, yang menjadi alasan pihaknya melirik daerah Kabupaten Pangandaran dalam upaya pengembangan klaster-klaster kopi setelah Kopi Cigalontang di Kabupaten Tasikmalaya, dengan harapan wisata yang dimiliki Pangandaran lebih mendunia.
BACA JUGA : Tampil dalam Festival, Kopi Cigalontang Semakin Mendunia
“Kalau kita lihat, sedemikian besarnya komoditas kopi ini sehingga tugas kita bersama untuk mengembangkannya agar menjadi primadona khususnya di Indonesia dan dunia pada umumnya. Di Priangan Timur, Kabupaten Tasik dan Kabupaten Pangandaran termasuk sepuluh besar daerah dengan produksi kopi tertinggi di Jabar pada tahun 2015,” terang Heru.
Sampai sekarang, lanjut ia, permintaanya terus meningkat dan dinikmati oleh berbagai kalangan, sehingga pihaknya dengan BI Jawa Barat bersama-sama mengembangkan komoditas kopi menjadi klaster pengembangan ekonomi di wilayah kerja masing-masing.
Berkaitan dengan itu, Heru menegaskan, menyusul pengembangan kopi arabika di Kabupaten Tasikmalaya, dalam waktu dekat pihaknya juga akan mengembangkan klaster kopi Robusta Pangandaran.
BACA JUGA: Ikut Lomba dalam Festival Kopi Pangandaran, Jeni Bangga Jadi Barista
“Kami melihat bahwa pengembangan kopi kedepan sangat menjanjikan, dan kopi menjadi satu bagian yang melekat dengan pengembangan pariwisata. Ketika festival kopi bisa menjadi penarik promosi wisata didalamnya, maka menikmati kopi bisa sekaligus menikmati alam wisata Pangandaran,” papar Heru.
Selain urusan pengembangan klaster, Festival Kopi Pangandaran digelar dalam rangka turut memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Pangandaran yang ke-7. Dengan demikian saat membuka acara, Heru, menyampaikan selamat dengan harapan daerah tersebut bisa lebih maju dan berkembang. (Tim)
Discussion about this post