INILAHTASIK.COM | Sejumlah petani jahe merah di Desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya meningkatkan produksi tanamannya.
Hal itu guna memenuhi tingginya permintaan jahe merah di pasaran. Penanaman dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian yang ada.
Penanaman jahe di wilayah tersebut menjadi potensi bisnis terutama di masa pandemi lantaran banyaknya warga yang terdampak akibat kehilangan pekerjaan di perkebunan jahe.
Para petani di Desa Guranteng menanam jahe di lahan seluas 24 hektar dan dikelola oleh kelompok tani juga masyarakat setempat.
Salah satunya berada di blok Pasir Biluk, Kampung Parung, Desa Guranteng. Kini tanaman jahe yang berusia delapan bulan sudah banyak pembeli, baik partai kecil maupun konsumen pabrikan.
Pengelola Kebun Jahe, Taufik, Minggu 13 Juni 2021 mengatakan, tingginya kebutuhan jahe di masa pandemi untuk dikonsumsi guna penghangat meningkatkan imunitas tubuh.
Warga bersama kelompok tani menginisiasi penanaman jahe yang memang harganya sangat tinggi ketika di awal masa pandemi covid-19.
Jelang panen, lahan enam hektare yang dikelola oleh kelompok tani sudah banyak yang memesan, namum pihak pengelola masih menunggu masa panen yang maksimal.
Menurutnya, selain berpotensi bisnis yang cukup menjanjikan, kini banyak warga yang terlibat dalam bercocok tanam jahe. Sehingga mendapatkan penghasilan rutin sebagai pekerja di lahan perkebunan jahe tersebut.
Selain untuk produksi, kini para petani juga menyediakan pembibitan yang nilai jualnya lebih tinggi yang telah mengantongi sertifikat. (ABK)
Baca Juga: Pegawai RSUD Pameungpeuk Garut Juarai Lomba Video Vaksinasi Lansia
Discussion about this post