INILAHTASIK.COM | Ratusan mahasiswa di Kota Tasikmalaya menggelar aksi solidaritas sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib buruh. Aksi yang dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada hari ini, Selasa (1/4/2018), diwarnai banyak tuntutan diantaranya meminta perhatian pemerintah agar terus mengupayakan nasib buruh yang belum terpanuhi haknya.
Sampai sekarang, mereka manilai masih banyak pekerja di Kota Tasik yang belum mendapat haknya secara penuh, baik dari segi minimnya upah yang tak sesuai dengan upah minimun kota (UMK) maupun jaminan-jaminan sosial mulai dari ketenagakerjaan, kesehatan juga yang lainnya.
Ditegaskan Koordinator Aksi, Rafi Akhsanul Kholikin, aksi solidaritas yang digelarnya tiada lain untuk membela hak dan kepentingan kaum buruh. “Karena kami lihat masih banyak buruh yang haknya belum dipenuhi oleh perusahaan, sehingga terjadi ketimpangan sosial,” ungkapnya, di lokasi aksi, depan Bale Kota Tasikmalaya.
Sementara itu, apresiasi disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya, Nunung Kartini, terhadap tuntutan seluruh mahasiswa tersebut. “Masukannya sebagai salah satu kebebasan untuk disampaikan. Dengan begitu fungsi sosialisasi mahasiswa betul-betul berjalan,” katanya.
Nunung juga mengakui, saat ini masih banyak perusahaan yang belum memenuhi hak pekerjanya. Meski demikian, dinasnya tidak dapat melakukan tindakan mengingat fungsi pengawasan telah ditarik ke pihak provinsi.
“Itu perlu untuk dipahami. Dinas di daerah tidak memiliki kewenangan untuk menindak perusahaan yang belum memenuhi hak karyawan karena sudah ditarik ke provinsi,” terang dia. Dan pada prinsipnya, lanjut Nunung, dirinya sangat sependapat dengan tuntutan para mahasiswa bahwa hak buruh harus sesuai dengan aturan yang berlaku, mulai dari gaji pokok berikut jaminannya. (Indra)
Discussion about this post