INILAHTASIK.COM | Ratusan penambang emas Rakyat di Tasikmalaya melakukan aksi di depan Kantor Koramil Cineam, sebagai buntut dari penutupan tambang emas di Karangjaya. Aksi tersebut diduga salah sasaran lantaran pihak TNI merupakan pendamping dari Perhutani yang melakukan razia tambang rakyat beberapa waktu lalu.
Aksi demo yang digelar pada Sabtu (10/04/2021) itu menuntut Koramil untuk memediasi penambang dengan pihak Perhutani agar mengklarifikasi aksi razia yang dilakukan Perhutani didampingi TNI.
Menurut Dandim 0612 Tasikmalaya, Letkol Inf Ary Sutrisno menegaskan bahwa aksi tersebut salah sasaran karena yang melaksanakan penertiban tambang illegal adalah pihak Perhutani.
“Sementara TNI dari Koramil Cineam hanyalah sebagai pendamping untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diingikan antara petugas Polisi Hutan dengan para penambang,” jelasnya.
Para penambang sendiri tetap melaksanakan penambangan emas dilahan Perhutani meski belum ada kesepakatan keduanya.
DPC APRI Hendra Bima meyampaika klarifkasi bahwa tak ada persoalan yang substansif antara penambang rakyat dengan Koramil Cineam.
“Kami malah berterimakasih kepada Koramil Cineam telah memfasilitasi audensi pertemuan kami dengan pihak Perhutani saat itu juga, dan hasilnya pihak Perhutani bersedia membuka diri sehinga dijadwalkan pertemuan ulang untuk duduk bersama mencari solusi dan titik temu langsung dengan pimpinan tertinggi di KPH Perhutani Tasikmalaya,” paparnya.
Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada TNI dan pihak Koramil khususnya Koramil 1210/Cineam karena aksi yang dilakukan ke Kantor Koramil bisa mencederai hubungan TNI dengan rakyat yang selama ini terjalin baik.
“Semoga dengan kejadian tersebut bisa memediasi penambang dengan Perhutani, sebagai bentuk TNI-Polri hadir bersama rakyat,” pungkasnya. (ABK)
Discussion about this post