INILAHTASIK.COM | Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tasikmalaya kembali menyalurkan bantuan biaya hidup bagi guru melalui program Sahabat Guru Indonesia. Bantuan tersebut diberikan salah satunya kepada Aip Saripudin (49), Selasa (16/06/2020).
Sosok pengajar tangguh dari Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya yang sudah 15 tahun mengabdikan diri di dunia pendidikan sebagai guru honorer.
Saat lulus SD, ia terserang penyakit mata yang mengakibatkan mata kanannya tidak bisa melihat dan mata kirinya buram. Sejak saat itu ia mengajar dengan keterbatasan fisik yang ia miliki, namun semangat untuk mencerdaskan generasi Bangsa terus bergelora dalam dirinya.
Setiap hari Aip mengajar di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) An-Nur Arruqoyah, dengan mata pelajaran hafalan seperti hafalan Al-Qur’an, Hadist, Fiqih dan lain-lain dengan caranya sendiri.
Selain menjadi seorang guru, ia juga memiliki pekerjaan sampingan sebagai pedagang makanan yang ia jajakan di sekolah dimana ia mengajar, hal ini dilakukan untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Meski begitu, ia tidak pernah mengeluh dengan keadaan.
“Biasanya di sekolah sambil dagang makanan, cemilan anak-anak seperti kue gitu. Selama ini saya mengajar tidak menggunakan Al Qur’an braille atau apapun, karena InsyaAllah yang disampaikan sudah ada didalam kepala, anak-anak memperhatikan dan saya menerangkan. Dan di sini saya bersyukur karena Allah memberikan kemudahan atasnya,” ungkap Aip
Ia menyebut, honornya dalam satu bulan sebesar Rp10 ribu dari satu orang anak didik. Dengan penuh keikhlasan dan mengajar dalam keterbatasan, ia memiliki harapan besar untuk memajukan ummat, harapan saya mengajar dan mencerdaskan anak-anak tak lain hanya ingin lebih memajukan ummat.
“Alhamdulillah, Jazakallah, atas bantuan yang diberikan ACT kepada saya, mudah-mudahan Allah berkahi dan mudahkan segala urusannya,” ucapnya.
Tim program ACT Tasikmalaya, M Fauzi Ridwan, mengatakan, setelah di akhir 2019 lalu pihaknya menyerahkan bantuan serupa, dan bantuan yang sama kembali digulirkan pada tahun ini.
“Alhamdulillah, selama tahun 2020 hingga hari ini sedikitnya sudah ada 200 orang guru honorer yang menerima manfaat dari bantuan biaya hidup guru, melalui program Sahabat Guru Indonesia (SGI) Aksi Cepat Tanggap,” pungkasnya. (Pid)
Discussion about this post