INILAHTASIK.COM | Bencana gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Barat, khususnya Majene dan Mamuju juga bencana banjir yang melanda Kalimantan Selatan menjadi bagian dari rentetan bencana yang terjadi di Indonesia pada awal tahun 2021.
Merespon hal tersebut Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendirikan posko Induk berlokasi di Jl Diponegoro No. 3-4 Mamuju Sulawesi Barat. Saat ini pangan memang menjadi kebutuhan darurat penyintas gempa di Majene dan Mamuju, mengingat sampai saat ini warga kesulitan mendapat bahan pangan di lokasi pengungsian. Bantuan tahap pertama yang dikirim dari Makassar, diharapkan dapat meringankan beban warga terdampak.
Begitupun dengan bencana banjir di Kalimantan Selatan, hingga Selasa (19/01), Pusat Pelayanan Informasi dan Kehumasan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melaporkan lebih dari 336 ribu jiwa terdampak banjir.
Warga terdampak paling banyak ada di Kabupaten Banjar, yakni 120 ribu jiwa, diikuti Kabupaten Sungai Hulu Tengah sejumlah 64.400, Kota Banjarmasin 51 ribu jiwa, sementara Kabupaten Tabalong paling sedikit terdampak dengan 770 jiwa.
Selain aksi rescue, ACT sudah membuka 11 posko wilayah untuk menangani banjir di Kalimantan Selatan, di setiap posko, terdapat dapur umum untuk menyediakan pangan bagi pengungsi. Demikian kata Kepala Cabang ACT Tasikmalaya, Taufik Perdana, Jum’at (22/01/2021).
Ia menyebut, merespon kejadian bencana alam Banjir di Kalsel dan Gempa Bumi di Sulbar, ACT sudah bergerak dari hari pertama kejadian. Relawan segera melakukan aksi-aksi emergency seperti rescue, mendirikan posko, mengaktifkan dapur umum, dan lainnya.
“Saat ini aksi terus dilakukan di lokasi bencana, dengan intensitas dan masivitas yang jauh lebih besar, posko dan relawan terus ditambah hal tersebut menunjukan kesiapan kita untuk menerima amanah para dermawan yang akan menitipkan bantuannya untuk saudara-saudara kita penyintas bencana disana,” ungkapnya.
Melihat dampak bencana yang cukup besar, ACT Tasikmalaya berupaya untuk ikut aktif dalam membantu saudara sebangsa terdampak bencana di Kalsel dan Sulbar.
“Kita juga mengajak warga Tasikmalaya dan sekitarnya untuk menunjukan solidariritasnya dengan campaign ‘Tasikmalaya Bergerak Bersama Selamatkan Bangsa’. Kami berharap, warga Tasikmalaya dan sekitarnya bisa memberikan bantuan terbaik bagi saudaranya di sana,” tambahnya.
Sejalan dengan rencana akan diberangkatkannya Kapal Kemanusiaan ACT untuk Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan ini, ACT Tasikmalaya menargetkan akan memberangkatkan 4 truk bantuan
“Insya Allah kita mentargetkan untuk bisa mengirimkan bantuan terbaik sebanyak 4 truk, 2 truk untuk Kalsel dan 2 truk untuk Sulbar. Rencanya bantuan tersebut akan kita berangkatkan hari Senin 25 januari 2021 ke Jakarta, dimana hari berikutnya bantuan tersebut akan diangkut oleh Kapal Kemanusiaan untuk selanjutnya dikirim ke Kalsel dan Sulbar,” terangnya
Sedikit gambaran, Kapal Kemanusiaan ini adalah cara untuk menggerakan elemen bangsa untuk sama-sama membantu saudaranya yang membutuhkan dan sekaligus menjadi wadah untuk menampung kepedulian mereka.
Kapal kemanusiaan juga mempunyai value tersendiri bagi kita sebagai bangsa bahari sehingga emotional bondingnya kuat, selain itu kapal adalah moda yang besar yang siap menampung kepedulian yang besar.
“Dengan Kapal Kemanusiaan, kami berharap bisa mengakomodir jiwa kedermawanan dari setiap orang yang ingin membantu saudaranya yang membutuhkan. Melalui Kapal Kemanusiaan semua bantuan baik itu dengan kuantiti besar sampai kecil bahkan hanya sekepal beras pun akan kita terima dan kita sampaikan. Sekepal demi sekepal, hingga menjadi sekapal,” pungkasnya. (Pid)
Discussion about this post