INILAHTASIK.COM | Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan jumlah pesantren paling banyak di Indonesia, dari mulai pesantren yang sudah berdaya hingga masih berjuang untuk mandiri.
Rata-rata mereka yang bermukim di pesantren hanya bermodalkan tekad dan keinginan kuat untuk menuntut ilmu, sementara ketahanan dan kebutuhan pangan mereka belum tentu bisa terpenuhi.
Pesantren sebagai pusat pengembangan calon pemimpin umat di masa depan. Sudah selayaknya mendapat dukungan dan perhatian maksimal untuk menghidupi Pesantren agar mampu berkiprah mandiri dan berdaulat secara pangan.
Pengeloalaan wakaf secara produktif diyakini dapat menggerakan kemandirian ekonomi pesantren melalui pengelolaan domba melalui program Wakaf Ternak Produktif (WTP) yang digagas Global Wakaf ACT.
Program tersebut satu dari sekian banyak program yang digagas ACT, berkolaborasi dengan Pesantren dalam upaya pengembangbiakan kambing yang di wakafkan dari Lumbung Ternak Wakaf (LTW) ACT.
Pesantren mendapatkan wakaf ternak yang akan dikembangkan sebagai Lumbung Ternak Wakaf berbasis pesantren. Hasil dari ternak di pesantren tersebut akan dimanfaatkan dan diberikan kembali ke pesantren sekitar untuk dikembangkan kembali sebagai LTW lainnya.
Menandai penyalurannya, Sabtu (23/01/2021) ACT menggelar Launching program Wakaf Ternak Produktif bertempat di Pondok Pesantren Anharul Ulum sekaligus serah terima 50 ekor domba wakaf untuk pesantren Anharul ulum dan 50 ekor domba untuk pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari Kabupaten Ciamis.
Head Regional ACT Jabar, Renno I Mahmoeddin menjelaskan bahwa program ini memiliki visi besar dengan melibatkan elemen pesantren. Berangkat dari visi yag besar, ingin mewujudkan kedaulatan pangan bangsa, melalui peran sosial keagamaan dan kemandirian pesantren, dengan kondisi bangsa kita yang saat ini penuh tantangan khusus dimasa pandemi seperti ini, mudah-mudahan ini menjadi salah satu solusi.
“Melalui Wakaf Ternak Produktif yang bermitra dengan pesantren ini, mudah-mudahan bisa melahirkan para santri dan ulama yang bisa menjadi problem solver untuk ummat dikemudian hari. Harapan kami, melaui program ini bisa menciptakan kemandirian ekonomi pesantren, minimal dapat mendorong peningkatan ekonomi pesantren itu sendiri dan lingkungan sekitarnya,” ucapnya.
Selain itu, ia mengharapkan, domba-domba wakaf yang dikelola oleh LTW bisa berkembang, dan menjadi jembatan kebaikan antar pesantren. Jika sudah berkembang, pesantren akan membantu pesantren lain yang belum mampu mandiri, hingga menjadi pesantren yang mandiri dari sisi ekonomi.
Rencananya, di Jawa Barat sebanyak 40 pesantren akan dilibatkan dalam pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren melalui program Wakaf Ternak Produktif dengan jumlah domba yang akan diwakafkan sebanyak 2000 ekor.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Anharu Ulum Nonop Hanafi menyambut baik program tersebut, ia pun sama-sama memiliki harapan besar atas terlaksananya program WTP yang melibatkan klaster pesantren beserta santrinya.
“Kami bersyukur kepada Allah SWT, ketika program ini berkembang kita akan kembangkan juga ke pesantren lainnya. Melalui program ini, InsyaAllah para santri dapat menjadi agen perubahan dalam swasembada pangan umat Islam, melalui program ini, InsyaAllah tidak lama lagi, kekuatan ekonomi ummat akan bangkit dari kaum santri,” tandasnya. (Pid)
Discussion about this post