INILAHTASIK.COM | Onang (72) satu dari sekian banyak orang yang mengabdikan diri mengajarkan anak-anak mengaji tanpa berharap bayaran. Pengajar Al-Qur’an tanpa pamrih ini berasal dari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya.
Ia sudah mengabdikan diri sebagai pengajar Al-Qur’an sejak 44 tahun silam, dan saat ini Madrasah Al Mubarok menjadi saksi pengabdiannya. eterbatasan fisik tak mengurangi dedikasinya untuk terus mengabdi.
Kedua matanya sudah tak berfungsi lagi akibat kecelakaan yang dialaminya 42 tahun silam. Meski demikian, ia merasa jalan hidupnya sebagai pendidik dimudahkan oleh Allah Ta’ala. Tentu ia senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah ia terima selama ini.
“Dulu waktu masih muda, saat ini sedang main sepak bola, Qadarullah, kedua mata ini terkena lemparan bola yang cukup keras, kalau bahasa Sunda na mah “Kasenter”, sampai tidak bisa melihat seperti ini,” tuturnya.
“Dulu sempat berobat, menurut dokter harus cangkok, tapi tidak diteruskan pengobatannya,” tambahnya.
Dari kegiatan mengajar Al-Qur’an, Onang tidak mendapatkan upah sepeser pun. Ia punya cita-cita besar yang menjadikan satu-satunya alasan ia tetap mengajar Al-Qur’an adalah ingin anak didiknya berprestasi dibidang agama dan itu akan menjadi kebahagiaan tersendiri baginya.
“Ketika yang menjadi murid berprestasi dibidang agama khususnya Al-Qur’an, sudah cukup jadi kebahagiaan saya selama ini,” ungkapnya.
Saat ini ia bersama istri dan anaknya tinggal diatas tanah wakaf. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, salah satunya dari penghasilan istrinya yang kadang bekerja sebagai tukang jahit.
Sebagai bentuk apresiasi atas pengabdiannya selama ini, Tim Global Zakat – ACT Tasikmalaya memberikan bantuan paket pangan untuk Onang dan Keluarga, yang dikirim langsung ke rumahnya.
Seperti disampaikan Tim Program ACT Tasikmalaya M Fauzi Ridwan, Jumat (20/11/2020). Ia bersyukur bisa menyampaikan bantuan paket pangan untuk para pengajar pra sejatera di Tasikmalaya.
“Jumlahnya sebanyak 30 orang, salah satunya pak Onang. Beliau ini, mendedikasikan dirinya mengabdi sebagai pengajar, walau tanpa dibayar. Hal itu, ia lakukan hanya untuk menjadikan anak didiknya bisa mempelajari Al-Qur’an,” tandas Fauzi. (Pid)
Discussion about this post